Dolar AS Menguat, Indeks Nikkei Naik 0,36%

Bisnis.com,27 Jun 2017, 16:25 WIB
Penulis: Ana Noviani
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham Jepang menguat 0,36% seiring penguatan dolar yang menguntungkan para eksportir.

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,36% atau 71,74 poin ke level 20.225,09 pada akhir perdagangan Selasa (27/6/2017). Sepanjang hari ini, Nikkei bergerak pada kisaran 20.185,19-20.250,10.

Dengan kenaikan 0,36%, Nikkei 225 membukukan return 5,81% sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Kenaikan tersebut berpeluang membawa Nikkei 225 menembus level tertinggi sejak Agustus 2015. Pekan lalu, Nikkei 225 sempat menyentuh level 20.318,11.

Hikaru Sato, teknikal analis Daiwa Securities, menuturkan fundamental Jepang tidak terlalu buruk. Namun sulit bagi para investor untuk menentukan arah karena tidak ada katalis besar selain melemahnya yen.

Saat ini, dolar AS terus menguat ke level 111,8 yen per dolar AS setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir pada level 112,075 yen per dolar AS. Sementara itu, nilai tukar euro stabil pada level US$1,1189 setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.

Di sisi lain, yield surat utang Jepang sangat rendah. Yield surat utang jangka panjang anjlok ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Harga komoditas seperti minyak mentah, juga masih diwaspadai. Pasalnya, kendati aksi jual sudah surut, minyak mentah masih dibayangi kelebihan pasokan di pasar.

"Walaupun harga bijih besi dan minyak mentah mulai stabil tetapi pemulihannya kurang bertenaga. Pasar saham di AS naik tinggi, tetapi kinerjanya sangat rawan koreksi apabila terjadi penurunan harga saham emiten teknologi tinggi," ujar chief forex strategist Mizuho Securities seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6).

Dalam empat hari terakhir, minyak mentah melanjutkan kenaikan harga. Harga minyak mentah di pasar derivatif AS naik 0,2% ke level US$43,48 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini