Investasi Homestay Berjamuran di Yogyakarta

Bisnis.com,28 Jun 2017, 16:56 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Proyek perumahan/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan properti rumah tapak di Yogyakarta untuk homestay  diprediksi semakin meningkat seiring dengan menguatnya sektor pariwisata serta kebijakan moratorium hotel.

Wasudewan, Country Manager Rumah.com, menjelaskan pertumbuhan sektor pariwisata di Yogyakarta ikut memengaruhi industri properti di wilayah itu. 

Apalagi, mulai awal 2014, telah diberlakukan moratorium pembangunan hotel di Yogyakarta. Peraturan ini akan berlaku hingga akhir 2017 ini.

Moratorium yang diberlakukan demi meningkatkan okupansi hotel di Yogyakarta ini nyatanya berdampak pada pengalihan investasi dari pembangunan hotel ke pembangunan homestay.

Hal inilah yang menyebabkan harga perumahan di Yogyakarta terus meningkat secara konsisten setiap kuartal.

“Hadirnya tujuan-tujuan wisata baru di Yogyakarta yang beriringan dengan moratorium pembangunan hotel membuat para investor dan para pengembang beralih pada rumah tapak,” ujarnya, Rabu (28/6/2017).

Tren positif dari sektor pariwisata ini berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu sebesar 0,20% pada kuartal I-2017 dibandingkan dengan kuartal IV/2016 dan berbanding lurus dengan kenaikan harga rumah tapak pada kuartal yang sama sebesar 1,05% (quarter on quarter).

“Properti di Yogyakarta pada kuartal-kuartal berikutnya diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan akan datangnya tahun ajaran baru dan masih berlakunya moratorium pembangunan hotel sampai dengan akhir tahun 2017 ini,” tambah Wasudewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maria Yuliana Benyamin
Terkini