Bisnis.com, JAKARTA—Serangan malware secara besar-besaran terhadap berbagai institusi belum berakhir. Bagaimana kalangan perbankan mewaspadai ancaman ini?
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemantauan terhadap seluruh sistem teknologi informasi perseroan. Sejauh ini, dirinya belum mendapatkan laporan negatif terkait serangan malware.
“Saya belum dapat laporan negatif, jadi saya kira semua sistem TI kami masih stabil. Biasanya kalau ada satu bank yang kena akan kena juga terhadap bank lain,” ucap Jahja.
PT Bank Central Asia Tbk. mengutarakan hal senada. “Kami juga sampai sekarang sistem TI kami tidak ada masalah,” ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Beberapa hari lalu kembali beredar kabar serangan malware besar-besaran di beberapa negara termasuk Amerika Serikat. Institusi di bidang industri perbankan, transportasi, energi, hingga manufaktur terkena imbas. Alhasil, sistem TI mereka bermasalah.
Di AS ada Mondelez selaku produsen makanan ringan Oreo dan Cadbury mengalami pemadaman komputer. Selain itu, perusahaan farmasi Merck juga terkena serangan. Ada pula firma hukum DLA Piper.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel