Korut Klaim Rudalnya Memiliki Daya Jangkau Hingga 2.800 KM

Bisnis.com,04 Jul 2017, 15:27 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Rudal Korut/REUTERS-KCNA

Kabar24.com, JAKARTA – Korea Utara mengklaim telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missile/ICBM) yang dapat mencapai wilayah manapun di dunia.

Dalam pernyataan resmi melalui kantor berita milik pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA), rudal tersebut adalah jenis ICBM yang baru dikembangkan dengan titik altitud mencapai 2.800 km dan ditembakkan pada sudut pandang (angle) yang paling tinggi.

Disebutkan, rudal yang pagi ini mengudara selama 39 menit itu dapat mencapai wilayah manapun di dunia serta tidak menimbulkan risiko bagi negara-negara tetangga.

Jika benar, klaim ini membawa negara yang dipimpin diktator Kim Jong-un tersebut mendekati tujuannya untuk membangun perangkat yang mampu mencapai benua AS dengan hulu ledak nuklir. Menurut KCNA, Kim Jong-un sendirilah yang memberi perintah untuk melakukan uji coba rudal tersebut yang diberi nama Hwasong-14.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan telah mengkonfirmasi perihal peluncuran tersebut, dengan menyatakan bahwa rudal balistik tak teridentifikasi telah ditembakkan sekitar pukul 9.40 pagi waktu setempat dan terbang sejauh 930 km.

Adapun Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan rudal tersebut mencapai ketinggian yang jauh melampaui 2.500 km. Meski demikian, baik Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, maupun Jepang belum mengkonfirmasi apakah rudal tersebut benar berjenis ICBM.

Yang pasti, peluncuran itu berisiko menimbulkan eskalasi serius dengan negara-negara tetangga Korut dan AS mengenai program senjatanya, menjelang rencana pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT G-20 pekan ini di Jerman.

Peluncuran rudal itu menjadi uji coba rudal yang ke-11 sepanjang tahun ini oleh rezim Kim Jong-un, serta datang di tengah berlanjutnya tensi antara AS dan China mencari cara terbaik untuk mengendalikan Kim Jong-un.

“Peluncuran ICBM bisa memberi dampak yang sangat besar pada hubungan China-AS. Para pemimpin dari kedua belah pihak harus sangat berhati-hati untuk tidak membiarkan Korea Utara mengatur hubungan mereka,” ujar Zhang Liangui, seorang profesor Partai Komunis China, Central Party School, dikutip dari Bloomberg.

“Tak penting jika Korea Utara membuat klaim yang sebenarnya atau tidak. Peluncuran rudal itu menunjukkan bahwa mereka terus bergerak maju.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini