Film Lokal Harus Jadi Prioritas

Bisnis.com,10 Jul 2017, 17:48 WIB
Penulis: Ramdha Mawaddha
Film 'Sweet 20'/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejak pembukaan Daftar Negatif Investasi (DNI) Perfilman oleh Presiden Jokowi, kabar kehadiran investor asing semakin marak. Termasuk di antaranya investasi pembangunan bioskop di Indonesia.

Sejumlah perusahaan asing tahun ini dikabarkan tertarik berinvestasi membangun gedung bioskop di Indonesia. Di antaranya investor dari China, Korea Selatan, dan India. Kendati demikian, kehadiran investor asing ini masih menuai kekhawatiran banyak pihak, terutama bagi eksistensi film dalam negeri yang akan kalah bersaing dengan film asing.

Menurut produser Ody Mulya Hidayat, sebagai pelaku industri perfilman, dirinya senang dengan rencana investasi beberapa perusahaan membangun gedung bioskop. Menurutnya, mau tidak mau pelaku perfilman harus menerima hal tersebut sebagai dampak dari terbukanya DNI.

Meski mengaku menerima, Ody merasa perlu kejelasan aturan bagi investor yang akan masuk. Terutama keberpihakan mereka terhadap film nasional.

“Saya cuma lihat impact-nya saja. Jangan sampai memperburuk film nasional, karena menurut saya pas dia [investor asing] masuk, belum tentu memprioritaskan film nasional,” katanya beberapa waktu lalu.

Ody khawatir, para investor asing lebih mengutamakan film komersial yang berasal dari negaranya, seperti Korea Selatan, jika dibandingkan dengan Indonesia, industri perfilman Korea lebih maju dan akan kalah bersaing dengan film-film dalam negeri. Bahkan tak hanya film, drama Korea mulai merambah pasar internasional.

“Kita sudah kalah dari sisi produk. Nilai produksinya saja kita memang jauh dari mereka. Sementara kita masih main lokal, ke Malaysia saja kita masih ngos-ngosan,” tuturnya.

Untuk mencegah hal tersebut, perlu ada kejelasan peraturan dan pembagian kuota layar menjadi poin penting.

“Aturannya diperjelas lagi. Kalau mereka memainkan film mereka sendiri, selesai film nasional,“ kata Ody yang juga eksekutif produser Maxima Pictures.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini