MYTX Targetkan Pertumbuhan 30%

Bisnis.com,11 Jul 2017, 20:41 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten tekstil PT Asia Pacific Investama Tbk. optimistis mampu mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 30% pada tahun ini melalui sejumlah strategi optimalisasi sumber daya perseroan.

Ewijaya, Direktur Utama Asia Pacific Investama, mengatakan perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu bisnis tahun ini.

Perseroan ingin membalikkan tren penurunan pendapatan dua tahun belakangan ini, yang mana tahun lalu saja turun sebesar 31,46% year on year menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,89 triliun.

Ewijaya mengatakan, fokus pertama perseroan tahun ini adalah meningkatkan utilisasi pabrik perseroan. Hal tersebut telah berhasil dilakukan perseroan pada awal tahun ini.

Tingkat utilisasi pabrik perseroan telah meningkat dari semula 50% pada semester kedua tahun lalu menjadi sekitar 65% hingga 70% pada semester pertama tahun ini.

Dirinya optimistis sampai akhir tahun ini, perseroan dapat mendorong tingkat utilisasi pabrik perseroan hingga 80%-85%.

Perseroan juga mengupayakan efisiensi di produksi dan operasional bisnis serta memperbaiki kombinasi bahan baku sehingga bisa menghasilkan produk yang bernilai lebih tinggi.

Perseroan akan meningkatkan komposisi kapas pada total material perseroan dari semula 40% menjadi 60%.

Selain itu, perseroan juga berupaya meningkatkan mutu produk dengan ditunjang oleh investasi di belanja modal dan modernisasi mesin produksi perseroan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dari segi pemasaran, tahun ini perseroan mengencarkan penetrasi di pasar domestik dan menerapkan strategi yang lebih agresif untuk mendorong pasar ekspor. Perseroan juga akan memperbaiki sistem integrasi di semua lini produksi perseroan dan fokus pada produk yang memberikan nilai tambah serta inovasi-inovasi baru.

“Kami percaya dengan penerapan beberapa strategi ini nantinya akan membalikkan dan meningkatkan penjualan perseroan. Kita harapkan  2017 akan jauh lebih baik, bisa tumbuh 30% dibandingkan 2016,” katanya dalam acara paparan publik, Selasa (11/7/2017).

Untuk itu, menurutnya tahun ini perseroan berupaya memperkuat strutktur permodalan perseroan. Perseroan juga melakukan refinancing utang-utang perseroan agar bisa menekan beban bunga selama ini.

Tahun ini, perseroan mengganggarkan belanja modal antara US$5 juta hingga US$10 juta. Tahun depan, perseroan akan meningkatkan lagi anggaran belanja modal ini hingga antara US$20 juta-US$30 juta.

“Kami ingin memodernisasi mesin-mesin kami sehingga kami meningkatkan investasi capex. Untuk tahun depan, kami sedang review penambahan lini produksi mesin kami dengan investasi yang masih kami kaji,” katanya.

Meski optimistis mampu mendorong pertumbuhan pendapatan hingga 30%, dirinya belum bisa menjamin tahun ini perseroan sudah bisa mendulang laba. Tahun lalu, perseroan masih merugi hingga Rp356,49 miliar.

Adapun, pada 20 Juni 2017 lalu perseroan telah resmi diambil alih Pt World Harvest Textile. Perusahaan tersebut telah mengambil alih 77,53% saham perseroan , menyisakan 22,47% saham publik pada perseroan.

Masuknya World Harvest Textile sebagai pemilik perseroan memberi dukungan optimisme bagi pemenuhan kebutuhan permodalan perseroan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini