Begini Strategi BJB Dongkrak Dana Murah

Bisnis.com,12 Jul 2017, 15:11 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan (kanan) berbincang bersama Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Efek PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini (kedua kanan), Pemimpin Divisi Corporate Secretary bankbjb Hakim Putratama (kedua kiri) dan Wakil Pemimpin Divisi Corporate Secretary bankbjb M As'Adi Budiman (kiri) usai membuka perdagangan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA—Memasuki semester II/2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau BJB berupaya terus meningkatkan porsi dana murah atau current account savings account (CASA). Ada sejumlah strategi yang siap ditempuh perseroan.

Pemimpin Grup Hubungan Investor BJB Asadi Budiman mengatakan, setidaknya terdapat empat strategi BJB guna meningkatkan penghimpunan dana murah sepanjang semester II/2017. Pendekatan secara personal guna memberikan layanan prima sangat diutamakan perseroan.

“Selain pendekatan human to human, kami juga lakukan penyempurnaan fitur layanan digital sehingga mendorong terjadinya kenaikan transaksi,” tutur Asadi kepada Bisnis, Rabu (12/7/2017).

Selain pendekatan personal dan penyempurnaan layanan digital, emiten berkode saham BJBR tersebut juga berjanji akan bekerja sama dengan berbagai komunitas serta menjadi kemitraan yang konsisten pula dengan aneka institusi. Perguruan tinggi juga menjadi sasaran perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan BJB per Mei diketahui simpanan berjangka atau deposito terus mendominasi struktur penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan. Jumlah simpanan berjangka BJB tercatat Rp45,31 triliun.

Sementara itu, untuk dana giro sejumlah Rp20,36 triliun sedangkan tabungan menjadi yang paling sedikit sebesar Rp14,11 triliun. BJB hendak mendongkrak penghimpunan DPK terutama CASA lantaran biaya dananya lebih murah ketimbang deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini