KABAR PASAR 13 JULI: E-Money Melejit, Kemenkeu Berharap Rasio Pajak 16%

Bisnis.com,13 Jul 2017, 10:12 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita layak menjadi perhatian pasar yang disorot beberapa media massa hari ini, Kamis (13/7/2017), di antaranya mengenai melonjaknya penggunaan e-money hingga Kemenkeu berhadap rasio pajak mencapai 16%.

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

E-Money Melejit. Perkembangan transaksi uang elektronik sejak 2009 hingga kini terus menunjukkan peningkatan, didorong oleh dukungan regulator untuk menggenjot transaksi nontunai di berbagai sektor, terutama transportasi. (Bisnis Indonesia)

Kemenkeu Berharap Rasio Pajak 16%. Kementerian Keuangan mengharapkan rasio pajak Indonesia pada 2019 bisa tembus ke angka 16% dari produk domestik bruto (PDB). Meski ambisius dan penuh tantangan, pemerintah mengklaim mengantongi banyak cara untuk bisa melakukannya. (Bisnis Indonesia)

Pajak Perlu Berbenah. Tantangan penerimaan negara kian berat setelah pemerintah kalah dalam sejumlah sengketa perpajakan di Mahkamah Agung. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak sebagai otoritas pajak domestik pun diminta melakukan pembenahan. (Bisnis Indonesia)

Bertaruh pada Penjualan Properti Semester-II 2017. Sepanjang semester I-2017, penjualan property belum menggembirakan. Padahal pemerintah sudah memberikan stimulus untuk merangsang kinerja sektor properti, seperti relaksasi loan to value (LTV) hingga program pengampunan pajak atau tax amnesty. (Kontan)

Bidik Pebisnis Nakal, Amankan Setoran Pajak. Pemerintah tidak ingin potensi penerimaan negara kian gembos. Untuk itu, langkah optimalisasi perlu dilakukan. salah satunya menggenjot penerimaan pajak dan setoran bea impor melalui pengetatan pengnawasan impor serta membentuk satuan tugas untuk menutup setiap celah bagi importer nakal yang ingin mengakali pajak. (Kontan)

Emiten Lapis Kedua Bisa Jadi Pilihan. Pasar saham domestic kembali ke jalur mendaki. Di tengah tren kenaikan harga saham blue chip yang sudah tinggi, investor bisa melirik saham second liner. Dengan kondisi ekonomi makro yang membaik, saham second liner juga ketiban sentimen positif. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini