Imbas Sanksi PBB, Impor China Dari Korea Utara Turun

Bisnis.com,13 Jul 2017, 14:49 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bendera China dikibarkan di lapangan Tiananmen untuk menyambut the Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Sabtu (13/5)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) demi mengekang ambisi nuklir Korea Utara, berimbas pada sektor perdagangan negara itu. Impor China dari Korea Utara pun dilaporkan menyusut.

Menurut Badan Administrasi Bea Cukai China, impor China dari Korut turun 13,2% menjadi US$880 juta sepanjang enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“China selalu sepenuhnya mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB dan undang-undang terkait dalam hal penjatuhan sanksi kepada Korea Utara,” kata Huang Songping, juru bicara Administrasi Bea Cukai, dalam sebuah briefing di Beijing, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis, 13/7/2017).

China mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya dalam hal kepatuhannya terhadap sanksi PBB yang dibuat untuk menekan ekonomi atas program senjata Kim Jong-un.

Pada 5 Juli, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China belum berbuat banyak untuk menekan negara tetangganya tersebut, setelah Pyongyang berhasil menguji rudal balistik antarbenua pertamanya.

Namun, setelah bertemu dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak KTT G-20 pada 8 Juli, Trump mencuit dalam twitternya bahwa AS dan China telah mengadakan pertemuan sangat baik untuk membahas perdagangan dan Korea Utara.

Pada paruh pertama 2017, ekspor China ke Korea Utara naik 29,1%, didorong oleh barang konsumsi seperti tekstil yang tidak masuk dalam daftar sanksi. Total perdagangan meningkat 10,5% menjadi US$2,55 miliar selama periode tersebut.

Di sisi lain, impor China telah menurun sejak Maret 2017, sebesar 36,5%, dan selanjutnya turun 41,6%, 31,6%, dan 28,9% berturut-turut pada bulan April, Mei, dan Juni.

Impor batu bara China mencapai total 2,68 juta ton pada paruh pertama tahun ini atau anjlok 74,5% dari tahun sebelumnya. Semua impor tersebut dilakukan sebelum 18 Februari. “Hal ini mencerminkan tentang bagaimana China memberlakukan sanksi,” kata Huang.

“China telah terus-menerus melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan cara yang komprehensif, tepat, sungguh-sungguh, dan seksama,” lanjutnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini