Pengusaha Keberatan Tarif Ro-Ro

Bisnis.com,13 Jul 2017, 18:37 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Kapal roro/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha truk angkutan barang menilai tarif kapal roll on-roll off (ro-ro)  rute Jakarta-Surabaya masih kemahalan.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan,  tarif yang ditawarkan operator sebesar Rp5, 7 juta terlampau mahal.

Pasalnya, ongkos supir saja sudah menelan biaya Rp2, 5 juta. Sedangkan harga charter dari konsumen hanya Rp6 juta-Rp7 juta.

"Secara komersial susah masuk. Dibolak-balik bagaimanapun berat," katanya kepada Bisnis,  Kamis (13/7).

Dia menjelaskan,  dengan kalkulasi tersebut artinya pengusaha bakal terpaksa menutupi selisih harga tersebut alias nombok.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengungkapkan,  harga yang ditawarkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh para pelaku usaha truk.

Menurutnya,  pengusaha truk menginginkan tarif angkutan Ro-ro Jakarta – Surabaya antara Rp2,5 juta – Rp3 juta per 10 meter.

Selain itu, hingga saat ini pengoperasian ro-ro tersebut tak kunjung terlaksana. Awalnya,  pengoperasian direncanakan sebelum Lebaran.  Lalu mundur menjadi setelah Lebaran. Namun hingga dua pekan pasca Lebaran pengoperasian tak juga terlaksana.

Direktur Angkutan dan Multimoda Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana sebelumnya mengatakan, izin pengoperasian sudah siap dirilis.

Hanya saja mengingat adanya aturan Kementerian Perhubungan perihal larangan beroperasi truk barang sebelum dan sesudah lebaran, maka peresmiannya ditunda.
Sementara itu,  pihak ASDP mengaku sudah siap mengoperasikan rute ini dengan menyiapkan kapal Portlink 3.
Terkait subsidi,  Direktur Utama ASDP Faik Fahmi meminta pemerintah memberikan subsidi terhadap perbedaan harga yang diinginkan antara para pelaku usaha truk dan tarif yang dimiliki oleh perusahaan.

Pengoperasian feri jarak jauh ini diperkirakan bisa memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya dari sekitar tiga hari via jalan raya menjadi satu hari dengan kapal feri.

Selain dari biaya supir dan biaya tol, ada pula penghematan yang diperoleh dari penurunan biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan armada yang pada saat ini sekitar 29-32% dan 12% dari total biaya truk. Manfaat lainnya adalah penurunan risiko kecelakaan dan keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini