Wacana Pemindahan Ibu Kota Rawan Dimanfaatkan Spekulan Tanah

Bisnis.com,16 Jul 2017, 21:23 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintas di lajur arteri dan tol dalam kota di ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (3/7). /Antara

JAKARTA— Pemerintah khususnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus mampu mencegah permainan para spekulan tanah terkait yang memanfaatkan wacana pemindahan ibu kota ke luar Jawa. 

Country Manager Rumah.com, Wasudewan, mengatakan pemindahan ibu kota baru memberikan peluang bagi naiknya harga tanah terutama jika diiringi dengan maraknya pembangunan proyek infrastruktur jalan tol. 

Di sisi lain, berpindahnya kantor administrasi ke ibu kota baru sebut dia akan mendorong ribuan keluarga yang membutuhkan tempat tinggal. 

“Ini akan jadi satu ruang investasi baru yang sangat besar karena luasan lahan yang dibutuhkan juga sangat besar. Oleh karena itu, isu utama seputar properti yang harus diantisipasi terkait wacana pemindahan ibu kota ini adalah spekulan tanah. Sehingga kebutuhan akan transparansi data properti baik lahan maupun rumah sangatlah penting,”ujarnya akhir pekan ini. 

Dia mencontohkan berdasarkan data listing Rumah.com, saat ini harga tanah di tengah Kota Palangkaraya masih dibanderol cukup terjangkau, kisaran Rp350.000 per meter persegi untuk lahan yang terletak strategis tepat di tepi jalan. Sementara untuk lahan kosong yang lokasinya lebih jauh dari pusat kota, harga dipasaran jauh lebih murah lagi yakni hanya sekitar Rp40.000 per meter persegi. 

Rencana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya memang merupakan hal ideal sebagai daerah anti gempa, di samping wilayahnya masih memiliki ratusan hektare tanah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur dan pembangunan pusat administrasi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Asep Dadan Muhanda
Terkini