Intiland Development (DILD) Bukukan Marketing Sales Rp1,1 Triliun

Bisnis.com,17 Jul 2017, 18:01 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA--PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencatatkan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp1,1 triliun sepanjang semester I/2017.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan, pencapaian hasil marketing sales pada semester I/2017 masih sesuai dengan ekspektasi manajemen.  Dia mengungkapkan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, pasar properti belum terlalu membaik.

Namun, perbaikan secara perlahan akan terjadi seiring dengan stabilitas ekonomi, iklim investasi dan kondisi politik nasional. Emiten bersandi saham DILD optimistis bisa menjangkau marketing sales senilai Rp2,3 triliun hingga akhir tahun ini.

"Rencana bisnis 2017, kami ada rencana melucurkan proyek baru skala besar dan pengembang baru dari proyek berjalan," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2017).

Adapun komposisi raihan marketing sales Intiland pada Juni 2017 sebanyak Rp531 mmiliar dari penjualan lahan, Rp228 miliar dari segmen pengembang mixed-use dan high rise (penjualan proyek 1Park Avenue) dan penyewaam ruang komersial senilai Rp185 miliar.

Archied mengungkapkan akan meningkatkan porsi recurring income yang berasal dari kontribusi segmen properti investasi. Dia mengungkapkan recurring income sangat dibutuhkan untuk memberikan stabilitas operasional dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

Dia mengungkapkan, penyelesaian proyek-proyek perkantoran seperti Praxix dan Spazio Tower di Surabaya akan mendorong pertumbuhan recurring income. Adapun peroleh recurring income DILD pada Juni 2017 melonjak 37% senilai Rp135 miliar.

Sementara itu, segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi hingga Rp160 miliar. Kini DILD tengah mengembangkan sejumlah kawasan perumahan di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya seperti Serenia Hills, Talaga Bestari, Graha Famili dan Graha Natura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini