Data Ekonomi AS Mengecewakan, Emas Reli 6 Sesi

Bisnis.com,17 Jul 2017, 10:40 WIB
Penulis: Hafiyyan
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat dalam enam sesi berturut-turut seiring dengan meredanya sentimen hawkish dan melambatnya data ekonomi Amerika Serikat.

Pada perdagangan Senin (17/7/2017) pukul 10.15 WIB harga emas spot naik 2,84 poin atau 0,23% menuju US$1.231,54 per troy ounce. Ini merupakan penguatan dalam 6 sesi perdagangan terakhir secara beruntun.

Chief economist Australian Bullion Co. Jordan Eliseo mengatakan harga emas terdongkrak oleh data ekonomi AS, yakni tingkat inflasi dan penjualan ritel AS yang mengalami penurunan. Data tersebut dilansir pada Jumat (14/7/2017).

Tingkat inflasi periode Juni 2017 stagnan di posisi 0%, naik dari deflasi 0,1% pada bulan sebelumnya, tetapi di bawah estimasi konsensus sebesar 0,1%.

Adapun data penjualan ritel merosot menjadi -0,2% dari bulan sebelumnya -0,1%. Angka ini juga di bawah estimasi konsensus yang memprediksi kenaikan sebesar 0,1%.

Data inflasi yang buruk membuat indeks dolar AS terjerembab ke level terendah dalam 10 bulan terakhir. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/7/2017), indeks dolar AS menurun 0,575 poin atau 0,60% menjadi 95,153.

“Harga emas bereaksi positif terhadap data ekonomi AS yang mengecewakan. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait laju pengetatan kebijakan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurutnya, pada pekan ini investor emas akan mencermati rilis data inflasi Eropa, dan pertemuan Bank of Japan (BoJ) dan European Central Bank (ECB). Rapat dewan gubernur ECB dan BoJ masing-masing dilaksanakan pada Kamis (20/7/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini