Green Kosambi Dirikan Pusat UKM Fesyen Ramah Lingkungan Terpadu

Bisnis.com,18 Jul 2017, 17:16 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Ilustrasi/jibi

Bisnis.com, BANDUNG - The Green Kosambi Sourcing Mall (GSM) Bandung membuka ekosistem dunia fesyen ramah lingkungan yang terintegrasi di dalam satu areal.

CEO Green Kosambi Francis Dina Kartantya menjelaskan ekosistem fesyen tersebut dibuka untuk mengikuti perkembangan tren fesyen yang terus berubah dengan cepat.

"Dalam hitungan bulan, selalu muncul mode fesyen baru. Ini tak lepas dari produktivitas para desainer fesyen lokal yang inovatif merancang baju-baju model baru dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fesyen," ujarnya dalam acara 'Fashion Techology Revolution - New Generation Green Art' di Bandung, Selasa (18/7/2017).

Terkait dengan itu, dia menilai masyarakat sebagai pasar pun semakin cerdas dan berselera tinggi dalam memilih produk fesyen. Namun, di sisi lain, subsektor ini masih mengalami banyak tantangan.

"Fesyen lokal masih menjadi anak tiri. Pasar memprioritaskan ruangnya untuk produk-produk impor, sehingga produk fesyen lokal kurang mendapat tempat," lanjutnya.

Adapun, tantangan lain yang tak kalah penting adalah sinergi industri hulu ke hilir mulai dari pabrik tekstil/garmen, perancang busana, hingga ke urusan pasar.

Oleh karena itu, GSM menciptakan ekosistem fesyen dimana produsen mesin, bahan kimia, pabrik tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke market place dan lembaga pendidikan, fotograf, periklanan, hukum, HKI, dan lembaga pembiayaan/perbankan dapat berinteraksi dan bersinergi.

Tujuannya adalah agar pengembangan pasar produk fesyeb lokal khususnya modest wear dan drnim dapat dibuka lebih luas. Selain itu, agar pengembangan teknologi produksi lokal bisa bersaing di pasar dalam negeri dan global.

"Dengan kami menyediakan mesin-mesin baru seperti Jeqnologia Laser, Optimum Digital Ultra Wide direct to fabric printing, CAD/CAM pola, mesin-mesin jahit, obras, dan mesin garmen lainnya yang harganya cukup signifikan, kami harapkan dapat membantu para pelaku UKM dan startup yang ingin mendapatkan akses atau belajar terhadap mesin-mesin tersebut tanpa harus mengeluarkan modal untuk membelinya."

Francis menambahkan pihaknya juga akan membimbing para UKM dan startup dari segi teknologi produksi spurcing bahan, branding, promoai, pemasarab dan hukun, agaf mereka bisa semakin tumbuh dan berkembang usahanya, sehingga mereka kelak bisa menjadi pilar-pilar yang kuat untuk mendukung perekonomian daerah dan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini