Kaltara Usulkan Bangun Pos Perbatasan Lintas Negara

Bisnis.com,19 Jul 2017, 17:52 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Kawasan di Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Entikong, Malaysia/Bisnis-Lavinda

Bisnis.com, BALIKPAPAN-Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengusulkan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di perbatasan darat dan laut di provinsi yang dipimpinnya.

Menurutnya, pembangunan PLBN mampu mencegah arus keluar-masuk barang ilegal dari negara tetangga. Usulan itu telah disampaikannya pada forum Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia.

"Namun saat ini belum terealisasi. Padahal kami memiliki panjang batas darat mencapai 1.038 Km, dan sering terjadi sejumlah masalah di perbatasan," jelas Irianto dalam rilis resminya, Rabu (19/7/2017).

Terbangunnya PLBN, lanjut dia, dapat mengurangi penyelundupan minuman keras dan narkoba, serta barang terlarang lainnya. Dia bahkan pernah ikut menelusuri rute penyelundupan bersama komandan pasukan pengamanan perbatasan.

"Bahkan kami sempat menangkap dan memusnahkan berpeti-peti minuman keras," bebernya.

Irianto juga berharap pembangunan PLBN diikuti dengan pembangunan zona lain, seperti pembangunan pertokoan atau pasar yang dilengkapi sarana dan prasarana lain.

Pembangunan pusat perekonomian itu diyakininya mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar. Dia juga berharap agar masyarakat bisa menjual produk lokal ke negara tetangga.

"Dengan adanya toko di sekitar PLBN, warga kan bisa membeli produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Harganya pun bisa sama dengan harga di kota," lanjutnya.

Penyediaan bahan-bahan pokok di perbatasan juga akan meningkatkan kecintaan masyarakat perbatasan kepada negaranya sendiri. Selama ini, warga perbatasan bergantung pada pasokan dari negeri jiran.

"Pemerintah pusat melalui Kemendag telah mengalokasikan dana pembangunan Toko Indonesia. Nanti untuk barang yang dijual toko, kami akan kerja sama dengan Bulog," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini