SPAM Umbulan: Wapres Jusuf Kalla Bilang Luar Biasa, Prosesnya Lama

Bisnis.com,20 Jul 2017, 11:35 WIB
Penulis: Irene Agustine
Seorang pekerja melintas di lokasi proyek pembangunan SPAM Umbulan di Pasuruan, Jawa Timur/Bisnis-Irene Agustine

Bisnis.com, PASURUAN — Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan scanning telapak tangan sebagai tanda peresmian konstruksi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Wapres mengapresiasi pembangunan proyek yang sudah direncanakan sejak 45 tahun tersebut. "Proyek ini betul-betul luar biasa karena lamanya prosesnya," katanya saat peresmian, Kamis (20/7/2017).

Wapres mengatakan proyek Umbulan penting bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dengan harga yang terjangkau dan berkesinambungan.

Seperti diketahui, mata air Umbulan ini akan terdistribusi ke lima PDAM di Provinsi Jawa Timur, yaitu PDAM Surabaya, PDAM Kabupaten Pasuruan, PDAM Kota Pasuruan, PDAM Kota Sidoarjo, dan PDAM Kota Gresik dan akan dinikmati sekitar 1,3 juta rumah tangga.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam membangun suatu keperluan dasar dengan baik, karena 1,3 juta rumah tangga itu kira-kira bisa mencapai 10 juta penduduk atau sekitar sepertiga dari masyarakat Jawa Timur sendiri," ujarnya.

Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp2,05 triliun tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional di Jawa Timur yang pengerjaannya dilakukan dengan pola Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Pihak swasta yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini yaitu Konsorsium PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Medco Energi Internasional Tbk.

Pembangunan SPAM Umbulan sudah direncanakan sejak 1972 namun pra-kualifikasi baru dilakukan sejak 2011  baru bisa memulai konstruksinya pada tahun ini. 

Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik dengan jaringan sistem transmisi sepanjang 93,7 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini