Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiana mengaku ingin mendorong sinergi antara bank besar dan bank kecil agar tidak terjadi gap dan persaingan dalam bisnisnya.
Kepala Eksekutif merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah memulai rapat dewan komisioner (RDK) pertamanya itu menyebutkan, bank besar maupun bank kecil sebenarnya memiliki segmen pasarnya masing-masing.
Bukan berarti, di tengah maraknya pembiayaan infrastruktur bank kecil menjajal kredit besar bertenor panjang tersebut.
“Kami dorong bank untuk bisa berkontribusi sesuai dengan kemampuannya. Untuk menunjukkan pertumbuhan bisnis yang beriringan memang diperlukan sinergi antara bank besar dan bank kecil,” ujarnya setelah jumpa pers hasil RDK pertama pada Kamis (20/7) malam.
Heru menyebutkan, bila bank besar dengan bank kecil bisa bersinergi, maka dalam kondisi apapun bank kecil ini tidak akan mati juga.
Kemarin malam, dewan komisioner OJK terbaru untuk perioe 2017-2022 sudah memulai RDK pertamanya. Heru Kristiana didapuk sebagai kepala eksekutif pengawas perbankan.
Secara keseluruhan, dalam RDK yang ditunjuk sebagai wakil ketua adalah Nurhaida, satu-satunya petahana dari dewan komisioner sebelumnya yang kala itu dia memegang jabatan sebagai kepala eksekutif pengawas pasar modal.
Lalu, untuk eksekutif pengawas pasar modal diisi oleh Hoesen, eks direksi Bursa Efek Indonesia era Ito Warsito.
Untuk eksekutif pengawas industri keuangan non bank diisi oleh Riswinandi yang sebelumnya pada uji kelayakan berada pada posisi wakil ketua OJK. Riswinandi ini pun terakhir menjabat sebaga Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).
Kemudian, Ahmad Hidayat sebagai anggota dewan komisoner OJK ketua komite audit, sedangkan Tirta Segara sebagai anggota dewan komisioner bidang edukasi dan perlindungan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel