FAKE or FACT: Biosolar Sebabkan Lokomotif Terbakar?

Bisnis.com,24 Jul 2017, 21:36 WIB
Penulis: Yudi Suprianto & Hery Trianto
Kereta api dari Tanjung Priuk menuju Purwakarta terbakar setelah menabrak mobil di Pasar Gaplok Senen Jakarta Pusat, Selasa (13/6)./Twitter Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA - Video lokomotif terbakar yang tengah berjalan dengan serangkaian kereta penumpang mendadak menjadi perhatian di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan api menyala besar pada bagian atap/cerobong asap lokomotif. Kondisi itu memunculkan kepanikan sejumlah warga yang berada di lokasi, dan berteriak hendak memberitahukan masinisnya karena dikira lokomotifnya terbakar.

Video berdurasi sekitar 1 menit itu beredar sejak beberapa bulan lalu, dan simpang siur tanpa ada keterangan waktu dan tempat kejadiannya. Berikut ini videonya:

 

Disebutkan kebakaran terjadi akibat penggunaan biosolar sebagai bahan bakar kereta tersebut. Untuk meluruskan kejadian sebenarnya, Bisnis.com melakukan konfirmasi terhadap PT Kereta Api Indonesia (Persero). Berikut ini penjelasannya.

PT Kereta Api Indonesia memastikan lokomotif yang mengeluarkan api bukan karena menggunakan bahan bakar biosolar.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon Krisbiantoro mengatakan, penyebab keluarnya api yang terjadi pada enam bulan silam adalah karena masalah perawatan saja.

Menurutnya, api yang keluar tersebut terjadi lantaran adanya kebocoran gas buang pada lokomotif.

"Oh enggak ada [Karena biosolar], cuma maintenance saja," kata Krisbiantoro, kepada Bisnis pada Senin (24/7).

Dia mengatakan, kereta yang mengalami kebocoran gas buang dan mengeluarkan api tersebut membuat tenaga lokomotif menjadi berkurang.

Pada saat itu, dia melanjutkan lokomotif yang mengeluarkan api dan terjadi di antara Stasiun Brebes tersebut tetap diganti meskipun sebenarnya kejadian tersebut tidak apa-apa.

"Sebetulnya enggak apa-apa, tapi tenaga lokomotif jadi kurang. Waktu itu tetap diganti lokomotif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini