IMF Revisi Naik Pertumbuhan Ekonomi, Bursa China Rebound

Bisnis.com,24 Jul 2017, 15:25 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China sukses diakhiri dengan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (24/7/2017), di saat investor institusi meningkatkan pembelian mereka atas industri dengan saham-saham berkapitalisasi besar.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,40% atau 14,87 poin di level 3.743,47, setelah dibuka turun 0,11% di posisi 3.724,38.

Adapun, indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,39% atau 12,62 poin di level 3.250,60, level tertinggi dalam tiga bulan, setelah pada Jumat (21/7) berakhir turun 0,21% di posisi 3.237,98.

Saham finansial dan konsumer memimpin penguatan, menyusul laporan yang menunjukkan bahwa investor institusi terus mengakumulasi saham bluechip dengan keuangan yang stabil.

Sentimen positif juga ditopang oleh pandangan bahwa China dapat mempertahankan tingkat pengeluaran fiskal yang tinggi untuk menghindari risiko perlambatan ekonomi yang tajam pada paruh kedua.

Pada Jumat, China menerbitkan draft peraturan untuk mempromosikan pengembangan kerja sama pemerintah dengan swasta (public-private partnership/PPP) dalam investasi infrastruktur, sementara Shanghai Stock Exchange mengumumkan akan mendukung sekuritisasi proyek PPP.

Belanja infrastruktur pemerintah yang kuat merupakan kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan pada dua kuartal pertama.

Meski demikian, para analis telah memperkirakan hilangnya momentum pada paruh kedua tahun ini akibat memudarnya dampak langkah-langkah stimulus pemerintah China.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) pada hari ini merevisi naik untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,7% pada tahun 2017, atau naik 0,1 poin persentase dari proyeksinya pada April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini