Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksikan potensi zakat di Tanah Air mencapai Rp220 triliun yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi syariah.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo usai acara diskusi panel bertajuk Peran Ekonom Syariah Dalam Arus Baru Ekonomi Indonesia di Jakarta Senin (24/7/2017).
Menurutnya, dana dari zakat tersebut dapat digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. “Nantinya [zakat] bisa disalurkan untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia,” tuturnya.
Dia mengutarakan, untuk mengetaskan kemiskinan dibutuhkan fasilitas dana yang tidak membebani masyarakat kecil, seperti pinjaman tanpa bunga. Apabila masyarakat miskin sudah mampu, lanjutnya, bisa difasilitasi pinjaman yang berbunga.
BI melihat kemajuan pengumpulan zakat dan wakaf di Indonesia sudah cukup baik. Namun, dengan potensi yang ada saat ini, skala penghimpunan dana masih tergolong minim.
Bank Indonesia tengah mengkaji model pengembangan zakat dan juga wakaf bersama 8-10 negara yang memiliki potensi ekonomi syariah terbesar. Nantinya diharapkan tata kelola zakat dan wakaf akan sebakin baik, sehingga dapat memacu masyarakat untuk aktif berpartisipasi.
Zakat dan wakaf sendiri masuk dalam kategori social finance dari model syariah yang tengah digodok oleh bank sentral saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel