Teknologi dan Transportasi Bebani Indeks S&P 500, Dow Jones Didorong Verizon

Bisnis.com,28 Jul 2017, 06:39 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan pada saham teknologi dan transportasi membawa indeks S&P 500 berakhir sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), sementara indeks Dow Jones menyentuh level penutupan tertingginya ditopang oleh lonjakan pada Verizon.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,39% di 21.796,55, indeks Nasdaq Composite melemah 0,63% atau 40,56 poin di level 6.382,19, sedangkan indeks S&P 500 berakhir turun 0,10% atau 2,41 poin di posisi 2.475,42.

Dow Jones Transport Average, yang sering dilihat sebagai ukuran atas sehatnya ekonomi, turun 3,1%, terseret lebih rendah akibat pandangan mengkhawatirkan dari perusahaan pengiriman paket, United Parcel Service.

Transportasi jatuh ke titik terendah dalam hampir dua bulan setelah performa saingan UPS, FedEx, juga menurun.

“Sentimen umum pasar pada hari itu adalah bahwa saham transportasi memberi tahu kita sesuatu yang tidak kita perhatikan,” kata Art Hogan, kepala pakar strategi pasar di Wunderlich Securities di New York, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 28/7/2017).

Sektor teknologi S&P 500 menjadi kelompok utama dengan kinerja terburuk, setelah turun 0,8% bahkan saat saham Facebook naik 2,9%.

Teknologi sebelumnya menjadi sektor dengan kinerja terbaik tahun ini, sekaligus membawa penguatan S&P 500 sebesar 10,6% tahun ini.

Sementara itu, saham Amazon.com turun 2,7% setelah perusahaan e-commerce tersebut merilis laporannya.

“Pelemahan secara keseluruhan pada teknologi sedikit mengejutkan. Mungkin ada sedikit profit taking yang terjadi menjelang akhir bulan,” ujar Peter Jankovskis, co-chief investment officer di OakBrook Investments.

Di sisi lain, saham Verizon melonjak 7,7%, setelah pendapatan perusahaan tersebut melampaui ekspektasi. Saham Verizon memberi dukungan terbesar untuk S&P 500, diikuti oleh Facebook dan AT&T.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini