LRT Jabodebek Persiapkan Jalur Cibubur-Bogor

Bisnis.com,31 Jul 2017, 17:14 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Proyek Light Rapid Transportation (ANT)

Bisnis.com, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia mempersiapkan pembangunan jalur kereta api tahap kedua kereta api ringan atau light rail transit rute Cibubur-Bogor.

Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya diminta oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melakukan perhitungan pembangunan jalur kereta api ringan (light rail transit/LRT) rute Cibubur-Bogor saat ini.

“Di Perpres memang termasuk Cibubur-Bogor. Tapi tahap 2. Menhub minta persiapannya dari sekarang,” kata Budi, Jakarta, Senin (31/7).

Dia menjelaskan, persiapan-persiapan yang akan dilakukan oleh perusahaan terkait dengan pembangunan jalur kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek pada rute Cibubur-Bogor seperti persiapan desain.

Perusahaan, ungkapnya, hanya melakukan persiapan pembangunan jalur LRT Jabodebek tahap kedua pada rute Cibubur-Bogor.

Terkait dengan kemungkinan jalur pada rute tersebut dibangun pada tahap pertama, dia menuturkan, pembangunan tersebut dapat terjadi jika dana untuk melakukan pembangunan ada.

Dia menuturkan, terbangunnya jalur LRT Jabodebek hingga Bogor agar moda transportasi berbasis rel tersebut bisa menjangkau lokasi-lokasi lainnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, PT KAI mengusulkan pembangunan jalur kereta api ringan tersebut tidak hanya sampai Cibubur.

Operator plat merah tersebut, ungkapnya mengusulkan jalur kereta api ringan tersebut dapat diperpanjang hingga Bogor.

Menurutnya, pemerintah berharap biaya pembangunan jalur kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek hingga Bogor bisa murah.

“Yang kedua juga diusulkan oleh KAI [Kereta Api Indonesia], tidak sampai Cibubur saja, tapi sampai Bogor. Dan sampai Bogor ini, kita harapkan juga biayanya lebih murah,” katanya.

Sementara itu, Menhub menambahkan, pemerintah dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman juga berencana melibatkan swasta dalam pembangunan transit oriented development (TOD) LRT Jabodebek.

“Kita ingin swasta itu juga sharing karena mereka akan mendapat manfaat suatu aksesibilitas yang bagus,” kata Budi.

Pemerintah, ungkapnya akan melakukan lelang untuk menentukan swasta yang akan terlibat dalam pembangunan TOD LRT Jabodebek.

KURANGI BIAYA INVESTASI

Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia Budi Noviantoro mengungkapkan, keikutsertaan swasta dalam pembangunan TOD LRT Jabodebek guna mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan dalam proyek LRT Jabodebek.

Dia mengungkapkan, pengembang bisa membantu perusahaan membangun stasiun dan TOD agar akses ke lokasi proyek perumahan miliknya lebih menarik. Dengan begitu, ungkapnya, rumah-rumah yang dijual oleh pengembang bisa laku keras.

Untuk diketahui, proyek kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek pada tahap pertama membutuhkan dana sebesar Rp27,5 triliun untuk pembangunan prasarana dan sarana LRT Jabodebek.

Dari Rp27,5 triliun tersebut, pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN) total sebesar Rp9 triliun dengan perincian diberikan kepada KAI sebesar Rp7,6 triliun dan PT Adhi Karya Tbk. sebesar Rp1,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini