Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan kembali mengalami tren perlambatan. Bahkan, pertumbuhan kredit sampai Juni 2017 lebih rendah ketimbang Juni 2016, perlambatan drastis pada kredit investasi menjadi salah satu penyebab utamanya.
Dari data uang beredar Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit sampai Juni 2017 hanya tumbuh 7,6% menjadi Rp4.518 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase pertumbuhan itu lebih rendah ketimbang Mei 2017 yang tumbuh sebesar 8,6%.
Bahkan, bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit sampai Juni 2016, pertumbuhan kredit enam bulan pertama tahun ini masih lebih rendah. Pada Juni 2016, kredit perbankan masih tumbuh sebesar 8,5%.
Setelah ditilik lebih jauh berdasarkan sektor penggunaan, perlambatan pertumbuhan drastis pada kredit investasi bisa dibilang menjadi salah satu penyebab.
Kredit investasi sampai Juni 2017 hanya tumbuh 6,1% menjadi Rp1.114 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase pertumbuhan itu jauh lebih rendah ketimbang pertumbuhan kredit investasi pada Juni 2016 yang masih tumbuh 12%.
Untuk kredit modal kerja sampai Juni 2017 mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,9% menjadi Rp2.097 triliun dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Persentase pertumbuhan itu masih lebih lambat ketimbang kenaikan pada Mei 2017 yang naik sebesar 8,5%.
Meskipun begitu, pertumbuhan kredit modal kerja sampai akhir semester I/2017 masih lebih tinggi ketimbang periode sama pada tahun lalu yang hanya tumbuh 6,6%.
Hanya kredit konsumsi yang konsisten mencatatkan pertumbuhan sampai Juni 2017. Kredit konsumsi mencatatkan kenaikan sebesar 9,9% menjadi Rp1.306 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan Mei 2017 maupun Juni 2016, pertumbuhan kredit konsumsi memang memiliki tren menanjak yang positif. Pada Mei 2017, kredit konsumsi tumbuh 9,5% sedangkan pada Juni 2016 naik sebesar 8,58%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel