Sukuk Ijarah RNI Kelebihan Permintaan Hingga 2,4 Kali

Bisnis.com,02 Agt 2017, 17:05 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Direktur PT.Danareksa Sekuritas Santi Suryandari selaku arranger (kedua dari kanan) menyerahkan bukti transfer dana investor dari penerbitan Sukuk Ijarah I RI Tahun 2017 kepada Dirut RNI B.Didik Prasetyo (tengah), Rabu siang (2/8/2017)

Bisnis.com, JAKARTA - Obligasi syariah (Sukuk Ijarah) PT. Rajawali Nusantara Indonesia (persero) mengalami kelebihan permintaan (over subscribe) hingga lebih dari dua kali dari yang ditargetkan perseroan sebesar Rp200 miliar.

Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), B. Didik Prasetyo membeberkan fakta tingginya permintaan investor terhadap penerbitan Sukuk Ijarah perseroan, di mana mengalami kelebihan permintaan (over subscribe) yakni nilainya mencapai Rp475 miliar, over subscribe 2,4 kali dari jumlah yang disediakan sebesar Rp200 miliar.

"Tingginya permintaan itu menunjukkan kami diakui sebagai perusahaan yang layak investasi. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya rating idA- (single A minus) dari Pefindo untuk surat berharga yang diterbitkan RNI. Rating dari beberapa anak perusahaan RNI juga masuk kategori investment grade yakni PT.PG Rajawali I dengan rating IdA (single A) dan PT.Phapros Tbk dengan rating idA- (single A minus)," katanya dalam acara seremoni penerbitan Sukuk Ijarah I RNI Tahun 2017 di Gedung RNI, Jalan Denpasar Raya Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu siang (2/8/2017).

Acara seremoni penerbitan Sukuk Ijarah senilai Rp200 miliar itu ditandai dengan penyerahan bukti transfer dana investor oleh Direktur PT.Danareksa Sekuritas Santi Suryandari selaku arranger dalam transaksi ini kepada Dirut RNI B.Didiek Prasetyo.

Didiek mengemukakan dana dari penerbitan sukuk ini akan dipergunakan untuk membiayai produksi gula RNI pada masa giling tahun ini.

Penerbitan sukuk ijarah ini menggenapi penerbitan Medium Term Note (MTN) dengan total dana Rp665 Miliar yang sebelumnya diterbitkan dalam 2 tahap yakni MTN I RNI Tahun 2017 senilai Rp77 miliar pada 13 April 2017 dan MTN II RNI Tahun 2017 senilai Rp338 miliar pada 9 Juni 2017.

Keseluruhan MTN senilai total Rp665 miliar itu dilakukan bersama-sama dengan Danareksa Sekuritas selaku sole arranger.

"Penerbitan sukuk ijarah ini merupakan bagian dari paket MTN RNI senilai Rp665 miliar tersebut. Sisa pendanaan kita arahkan kepada sistem syariah karena sesuai dengan imbauan pemegang saham agar RNI sebagai BUMN dapat masuk ke dalam ekonomi syariah," ujarnya.

Total MTN yang telah diterbitkan RNI di sepanjang 2017 sebesar Rp865 miliar yang diterbitkan oleh RNI (holding company) dan anak perusahaan PT. Phapros Tbk masing-masing senilai Rp665 miliar dan Rp200 miliar.

MTN itu digunakan untuk membiayai modal kerja, penambahan kapasitas pabrik farmasi serta ekspansi di sektor industri alat kesehatan. Bagi Phapros, penambahan modal akan dipergunakan untuk peningkatan skala bisnis perusahaan khususnya di bidang farmasi dan alkes.

Sementara dana MTN RNI, disamping untuk modal kerja, juga digunakan untuk ekspaksi industri alat kesehatan seperti X-ray dan Oksigen Terapi.

"Pada tahun ini, kami menganggarkan belanda modal senilai Rp1,1 triliun, melonjak 286% dari tahun 2016. Ke depannya kami akan lebih meningkatkan lagi potensi pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan perseroan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini