Basoeki Hadimoeljono Susul Rachmat Gobel & Indroyono Soesilo

Bisnis.com,03 Agt 2017, 13:00 WIB
Penulis: Irene Agustine
Menteri PU Basuki Hadimuljono. /Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) yang disematkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono di Gedung II BPPT, Kamis (3/8/2017).

Basuki terpilih menerima gelar PUK yang ke-11 berdasarkan jasanya dalam memimpin pengembangan inovasi teknologi atau kerekayasaan pada bidang infrastruktur setelah diputuskan dalam Sidang Majelis Perekayasa pada 24 Mei 2017.

Beberapa kontribusi Basoeki dalam memimpin pengembangan inovasi teknologi pada bidang infrastruktur yaitu pembangunan Bendungan Payaseunara Aceh,Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua sampai pemanfaatan hasil peneilitan dan pengembangan  flyover Antapani di Jawa Barat dengan panjang 700 m.

Dalam orasi ilmiahnya, Basoeki mengangkat Terobosan dalam Pembangunan Infrastruktur untuk mengejar Ketertinggalan.

Menurutnya, penempatan infrastruktur dalam posisi sentral kebijakan pembangunan nasional merupakan suatu keharusan menilik daya saing Indonesia dalam konteks global yang masih berada di peringkat ke-41.

Dalam penganugerahan tersebut, turut mendampingi Wapres JK yakni Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menristek Dikti, Muhammad Nasir.

Pemberian gelar PUK dimulai sejak 2007 kepada tokoh yang telah berjasa menghasilkan karya nyata dibidang  teknologi/kerekayasaan yang berimplikasi kepada peningkatan perekonomian, kesejahteraan masyarakat, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.

Nama-nama yang pernah menerima gelar kehormatan tersebut sejak 2007 berturut-turut yaitu Emil Salim, Ciputra, Rachmat Gobel, Arifin Panigoro, Wiratman Wangsadinata, Martha Tilaar, Hatta Rajasa, Hartarto Sastrosoenarto, Jacobus Busono, dan Indroyono Soesilo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini