Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. tengah berjuang menekan kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Senior Vice President Corporate Secretary & Quality Assurance Bank Nusantara Parhyangan Mario Yahya mengakui, pada laporan Juni 2017 memang rasio NPL mengalami kenaikan.
“Namun, kami akan tetap menjaga NPL agar berada di bawah 5% sampai akhir tahun ini. Kami pun juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kualitas kredit,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (2/8/2017).
Mario memaparkan, beberapa strategi itu seperti membentuk dan memberdayakan unit khusus untuk menangani recovery kredit bermasalah. “Dengan begitu, kami bisa meningkatkan efektivitas penanganan NPL,” ujarnya.
Dia melanjutkan, perseroan juga akan meningkatkan frekuensi monitoring dan early warning sign guna mencegah bertambahnya penurunan kualitas kredit.
“Terakhir, kami akan meningkatkan frekuensi kunjngan dan approach kepada debitur bermasalah,” lanjutnya.
Sampai Juni 2017, perseroan masih mencatatkan kenaikan NPL sebesar 6,36% dibandingkan dengan kuartal pertama yang sebesar 5,99%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel