Tumbuhkan IKM, Kemenperin Dorong Santripreneur

Bisnis.com,07 Agt 2017, 14:51 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Ribuan santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU)/Antara

Bisnis.com, LAMONGAN -- Kementerian Perindustrian mendorong para santri yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren untuk terlibat langsung dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah. Upaya itu dituangkan ke dalam program Santripreneur.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan pemerintah mengusung program Santripreneur sejak 2013 dan telah melakukan pembinaan pada lima Pondok Pesantren (Ponpes) di beberapa provinsi.

"Setiap tahun kami melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pada pengembangan IKM di lembaga keaagamaan, termasuk Ponpes," ujar Gati saat mengunjungi Ponpes Sunan Drajat di Lamongan, Senin (7/8).

Beberapa wilayah yang Ponpes-nya telah mendapat pembinaan dari Kemenperin yaitu Kabupaten Kebumen-Jateng, Kabupaten Garut-Jabar, Kabupaten Tasikmalaya-Jabar, dan Kabupaten Pacitan, Jatim.

Gati menjelaskan pusat pendidikan seperti Ponpes amat potensial sebagai lokasi tumbuh kembang IKM. Apalagi, jumlah Ponpes di Indonesia tergolong amat besar. Berdasarkan data Kementerian Agama, pada 2014 terdapat 27.290 lembaga Ponpes dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang.

Adapun, Ponpes Sunan Drajat merupakan satu dari 13 lokasi pilot project program Santripreneur sepanjang tahun ini. Ponpes dengan jumlah santri mencapai 12.000 orang tersebut telah mengembangkan industri skala kecil-menengah.

Ponpes Sunan Drajat telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasional lembaga tersebut karena memiliki beberapa unit industri seperti Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek Aidrat, minuman ringan berupa jus mengkudu, Kemiri Sunan, Garam Samudera, dan pupuk.

Di Ponpes Sunan Drajat, Kemenperin memberikan bantuan peralatan pembuatan bakso ikan, yang akan menjadi unit bisnis baru di lembaga itu.

Pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur menyampaikan pihaknya mendorong lahirnya wirausahawan di pesantren tersebut sehingga saat lulus dari Ponpes, santri dapat mengaplikasikan ilmunya pada lingkungan sekitar.

"Kami merupakan Ponpes yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasional di dalam lingkungan Ponpes karena memiliki beberapa unit industri sendiri," terang KH Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini