BNI Bidik Kenaikan Penyaluran KUR Khusus Pekerja Migran

Bisnis.com,07 Agt 2017, 17:01 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Bank BNI/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan permintaan kredit usaha rakyat khusus bagi pekerja migran di luar negeri.

Adi mengatakan, potensi peningkatan permintaan terhadap KUR TKI terjadi ketika para pekerja migran tersebut telah terorganisasi dengan baik melalui Kartu Pekerja Indonesia, sekaligus lebih mengenal beragam produk dan layanan perbankan.

“Kami buatkan program bekerja sama dengan BNP2TKI ini untuk TKI yang layanannya mencakup sejak mereka sebelum berangkat, selama kerja, sampai purna bekerja. Harapkan kami KPI bisa membuat KUR TKI yang disalurkan BNI dapat terserap dengan lebih baik,” ucapnya, Senin (7/8/2017).      

Peningkatan permintaan KUR TKI terutama diharapkan datang dari para tenaga kerja yang baru akan berangkat ke negara tujuan mereka bekerja dan kekurangan dana. Guna memenuhi kebutuhan biaya keberangkatan, BNI hadir untuk memberikan pendanaan.  

Deputi Penempatan BNP2TKI Agustin Subiantoro menuturkan, TKI yang hendak bekerja di luar negeri lazimnya melalui tiga proses, yaitu sebelum keberangkatan, selama bekerja, dan purna tugas alias tatkala sudah kembali ke Tanah Air.  

“Karena saat mau berangkat banyak yang dananya terbatas maka difasilitasi denagn adanya KUR TKI. Bagaiaman para TKI yang butuh biaya bisa memperoleh dana untuk berangkat. Untuk mendorong penyerapan KUR TKI ini masih butuh kerja kerja,” ucapnya. 

Setelah fase menjelang keberangkatan, seorang TKI memasuki tahap tugas yang berlangsung selama dirinya bekerja di luar negeri. BNP2TKI menilai, banyak TKI yang kurang pandai dalam mengelola keuangan selama mereka bekerja.  

Oleh karena itu, bank dalam hal ini BNI selayaknya dapat hadir memberikan edukasi kepada mereka. Selepas tunai tugaspun alias ketika sudah kembali ke Indonesia mereka masih butuh edukasi yang lebih mengarah kepada manajemen alokasi keuangan agar dana yang dimiliki produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini