Jasa Marga Kaji Obligasi US$300 Juta

Bisnis.com,08 Agt 2017, 17:10 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Antrean mobil terjebak kemacetan di jalan tol dalam kota di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk., mengkaji penerbitan obligasi berdenominasi rupiah di pasar global dengan nilai setara dengan US$200 juta-US$300 juta.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan pihaknya telah melakukan non-deal roadshow terkait rencana tersebut. Namun, Donny mengatakan pihaknya masih mengkaji rencana tersebut secara internal. "Respon investor sejauh ini baik. Kita target issue tahun ini," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/8/2017).

Menurutnya, dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai proyek yang digarap perseroan. Donny mengatakan perusahaan tidak mengalokasikan dana tersebut untuk proyek tertentu. Jasa Marga sedang mengkaji biaya dan manfaat dari penerbitan itu.

"Kita punya 18 proyek. 16 sedang jalan, 2 selesai. Itu untuk kebutuhan dana saja. Mana yang duluan perlu kita pakai. Itu untuk pool of fund kebutuhan ekuitas," katanya.

Menurutnya, perusahaan membutuhkan dana Rp8 triliun untuk menggarap sejumlah proyek perusahaan. Dari kebutuhan tersebut, perusahaan telah mendapat sebagian dana dan masih perlu memenuhi kebutuhan dana Rp5 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan dana itu, perusahaan berencana menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman perbankan.

"Angkanya nanti akan bergerak sesuai kebutuhan," katanya.

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2017, kewajiban jangka pendek Jasa Marga sebesar Rp15,18 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp32,77 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan jumlah kewajiban Jasa Marga Rp47,95 triliun.

Posisi ekuitas Jasa Marga sendiri sebesar Rp17,85 triliun. Apabila jumlah kewajiban dibandingkan dengan ekuitas maka rasionya sebesar 2,7:1. Sebagai salah satu strateginya, Jasa Marga menetapkan batas rasio utang terhadap ekuitas sebesar 5:1.

Selain itu, untuk mendukung rencana investasi, Jasa Marga juga berencana untuk mencari sumber pendanaan baru selain utang bank. Jasa Marga menjajaki pilihan sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini