Gelombang Panas di China Picu Harga Batu Bara Reli di Hari Keempat

Bisnis.com,08 Agt 2017, 07:37 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pekerja berjalan di atas timbunan batu bara, di Asam-asam, Kalimantan Selatan./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan penguatannya di hari keempat pada akhir perdagangan Senin (7/8/2017).

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018 di bursa komoditas Rotterdam ditutup menguat 0,51% atau 0,38 poin di posisi US$75,38 per metrik ton.

Sebelumnya, harga batu bara dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,27% atau 0,20 poin di level US$775,20/metrik ton setelah pada akhir perdagangan pekan lalu ditutup di level US$75/metrik ton.

Seperti dilansir Bloomberg, penguatan harga batu bara ini terjadi di tengak ekspektasi peningkatan permintaan menyusul adanya gelombang panas di China.

“Pasar Asia-Pasifik masih bullish karena gelombang panas diperkirakan mencapai sebagian China, sehingga memicu permintaan impor dan berujung pada peningkatan harga sepanjang pekan ini,” ungkap laporan EnergiDanmark, seperti dikutip Bloomberg, Senin (7/8/2017)

Sementara itu, harga minyak mentah AS bertahan di atas US$49 per barel pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di saat investor menantikan tanda-tanda bahwa negara-negara produsen minyak top dunia akan memantapkan kepatuhan terhadap kesepakatan pemangkasan suplai mereka.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September ditutup turun 19 sen di US$49,39 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 14% di atas rata-rata pergerakan 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir turun 5 sen di US$52,37 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal

US$/MT

7 Agustus

75,38

(+0,51%)

4 Agustus

75,00

(+0,81%)

3 Agustus

74,40

(+0,74%)

2 Agustus

73,85

(+0,03%)

1 Agustus

73,83

(-1,89%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini