Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ganesha Tbk. menargetkan dapat memenuhi seluruh rencana penyeluran kredit yang telah ditetapkan untuk 2017 pada Agustus ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Bank Ganesha Dwi S. Febriantoko. Total, penyaluran kredit hingga Juli 2017 telah mencapai Rp2,5 triliun dari target Rp2,7 triliun.
“Kami berharap [seluruh target kredit] achieve pada Agustus ini,” ujarnya kepada Bisnis di Jakata (9/8/2017).
Dwi melanjutkan, segmen korporasi masih memegang porsi dominan dari keseluruhan kredit yang disalurkan manajemen dengan persentase sebesar 60%.
Adapun, penyaluran kredit untuk segmen lain, dia menerangkan bahwa pihaknya kini cenderung menahan diri untuk ekpansi dan fokus pada pengembangan infratruktur internal perusahaan disisa tahun berjalan.
Dwi mencontohkan, segmen kredit SMI masih dalam batas pemenuhan mandat penyeluran kredit yang telah ditetapkan OJK yakni 15%.
“Tahun ini kami fokus develop infrastruktur internal, sehingga penyeluran kredit disegmen SMI masih dilevel moderat, yang jelas kami memenuhi ketentuan dari OJK,” katanya.
Pertimbangan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat yang dianggap perseoran sedang berada dalam kondisi yang kurang baik.
Sementara itu, Dwi mengaku manajemen kini tengah menggodok rencana ekspansi perseroan yang akan merambah sektor supply chain financing. Tanpa memberi keterangan rinci terkait hal ini, Dwi hanya memastikan bahwa eksekusi akan dilaksanakan paling cepat awal 2018.
“Jika sudah sistem semua sudah support, nanti kita pasti ekspos kok,” tuturnya.
Berdasarkan kinerja hingga semester I/2017 yang dipublikasikan, bank Buku II ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak (tidak diaudit) sebesar 58% dari posisi Rp16,3 miliar per Juni 2016, menjadi Rp25,7 miliar.
Laba tersebut disokong oleh pendapatan operasional yang naik 67% secara yoy menjadi Rp115,7 miliar. Capaian tersebut disumbang dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya.
Adapun, total aset Bank Ganesha berada pada angka Rp4,33 triliun atau tumbuh 37% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp3,15 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel