Pertumbuhan DPK Bank Syariah Mandiri Lebih Gesit dari Pembiayaan

Bisnis.com,09 Agt 2017, 17:29 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Calon nasabah mencari informasi tentang aplikasi pembukaan rekening di booth Bank Syariah Mandiri (BSM)/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Syariah Mandiri membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10,16% secara year on year per Juni tahun ini menjadi Rp58,06 triliun. Adapun dana pihak ketiga naik 13,34% (yoy) menjadi Rp72,3 triliun.

 

Direktur Wholesales Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, nilai tersebut berasal dari kinerja penyaluran pembiayaan konsumer, mikro, kecil, komersial, dan korporasi. Semuanya mengalami pertumbuhan kecuali pembiayaan untuk bisnis kecil.

 

“Bisnis kecil kami turun 3,9% karena memang tahun ini untuk segmen ini kami fokus melakukan konsolidasi untuk penguatan bisnis prosesnya,” ucap dia, di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

 

Kusman menjelaskan bahwa secara komposisi besaran pembiayaan masih sesuai dengan fokus bisnis BSM. Dengan kata lain, perseroan lebih banyak membidik retail banking dengan porsi 56% barulah wholesale banking sebesar 44%.

 

Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ini juga mengaku terus mendongkrak realisasi pembiayaan sembari fokus untuk memperbaiki kualitasnya. “Kami fokus kepada target market kepada sektor-sektor yang memberikan pertumbuhan dan kualitas aset lebih baik,” ucap dia.

 

Pada sisi lain, terkait penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terjadi pertumbuhan 13,34% menadi Rp72,30 triliun. Jumlah ini tediri dari deposito Rp35,47 triliun atau naik 10,29% (yoy), giro Rp9,03 triliun tumbuh 27,31%, dan tabungan Rp27,80 triliun meningkat 13,33%.

 

Direktur Distribution and Service BSM Edwin Dwijajanto menjelaskan, strategi BSM ke depan memang hendak terus memperbesar komposisi dana murah dalam DPK guna menekan cost of fund perseroan.

 

“Per kuartal II/2017, kami menghimpun rekening baru mencapai 343.000 rekening sehingga totalnya menjadi 6,7 rekening,” tutur dia.

 

Sementara itu, Direktur Financing Risk and Recovery Choirul Anwar menuturkan, FDR Bank Syariah Mandiri berada pada level 81,87% sedangkan per kuartal kedua tahun lalu sebesar 82,31%. Kondisi ini terpengaruh pertumbuhan penghimpunan DPK perseroan yang lebih gesit dibandingkan dengan pembiayaan.

 

“Alhamdulillah kami bisa menjaga kesadaran dan animo masyarakat untuk terus menyimpan dananya di bank syariah, kelihatannya animo ini lebih besar daripada tahun-tahun kemarin. Semester kedua DPK mungkin tetap tumbuh lebih tinggi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini