Bulog: Pasar Induk Bantu Stabilisasi Harga

Bisnis.com,11 Agt 2017, 01:30 WIB
Penulis: Arys Aditya
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) meninjau stok beras di Gudang Nomor 28 di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (2/10)./Antara-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik menyebut pasar induk modern bakal menopang ketahanan pangan karena dapat menghubungkan secara langsung antara petani, pelaku pasar dan masyarakat sebagai konsumen.

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyebutkan pembangunan pasar-pasar modern akan menjembatani para pihak yang berkepentingan sehingga bisa membuat harga pangan lebih terjangkau.

"Dari pasar modern ini akan terjalin komunikasi yang baik antara Bulog, pengelola pasar, dan masyarakat," ujarnya, Kamis (10/8/2017).

Dia mencontohkan, pembangunan Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, yang dikelola PT Jakatijaya Megah yang memiliki luas lebih dari 30 ha dengan 5.000 unit kios dan los. Pasar ini menyediakan seluruh kebutuhan bahan pokok bagi Jawa Barat hingga DKI Jakarta.

Djarot mengemukakan adanya pasar induk akan membantu tugas Bulog dalam pengelolaan harga dan distribusi bahan pokok tentu memiliki kepentingan sangat besar atas berkembangnya Pasar Induk Modern Cikopo.

Pasalnya, hingga kini distribusi masih merupakan masalah paling berat dalam tata kelola pangan. Djarot mengatakan inefisiensi sisi distribusi juga paling sering ditemukan.

"Distribusi yang buruk akan membuat hasil panen tanaman pokok mudah rusak dan harga pun menjadi tak menentu. Beras saja dari petani ke penggilingan lalu ke gudang, dibawa ke pasar yang jauh dan dibawa lagi ke petani," jelasnya.

Untuk itu, dia menuturkan munculnya pasar modern juga bisa mengelola rantai distribusi, menjaga ketersedian pasokan serta keterjangkauan dan stabilisasi harga sekaligus.

"Inefisiensi harus dibenahi karena harga pangan yang tak efisien akan memberikan kontribusi pada inflasi. Pemerintahan saat ini berhasil menekan harga pangan dan gejolak harga dalam 2,5 tahun juga karena adanya perbaikan pasar dan infrastruktur," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini