Bisnis.com, JAKARTA - Pembiayaan konsumer masih menjadi komposisi terbesar dari total penyaluran pembiayaan BNI Syariah senilai Rp22,5 triliun.
Adjat Djatnika, Corporate Secretary BNI Syariah mengatakan dari total pembiayaan Rp22,5 triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 51,9% disusul pembiayaan ritel produktif/SME 21,7%, pembiayaan komersial 19,3%, pembiayaan mikro 5,6%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5%.
"Untuk pembiayaan konsumer, portofolionya didominasi BNI Griya iB Hasanah, yakni 84,9%, " katanya melalui keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Jumat (11/8/2017).
Adjat menjelaskan, apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu pada Juni 2016, pembiayaan tahun ini berhasil tumbuh. Pada Juni 2016, perseroan berhasil menyalurkan Rp18,9 triliun.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga yang pada Juni tahun lalu sebesar Rp21,8 triliun meningkat menjadi Rp26,7 triliun pada Juni 2017.
Adapun laba bersih triwulan II/2017 tercapai sebesar Rp165 miliar atau naik tumbuh 13,0% dibanding tahun sebelumnya pada Juni 2016 sebesar Rp146 miliar.
Dari sisi pertumbuhan aset Year on Year (YoY) naik 19,7% dari Rp25,7 triliun pada Juni tahun lalu menjadi Rp30,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 18,8% dan DPK 22,1% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel