Kredit Bermasalah Kredit Mobil Meningkat

Bisnis.com,15 Agt 2017, 10:36 WIB
Penulis: Krizia Putri Kinanti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan pertumbuhan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada segmen kredit kendaraan bermotor khusus roda empat.

Rasio NPL penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) roda empat sejak Juni 2014 hingga Juni 2016 terjaga di level 0,7%. Akan tetapi, pada periode Januari-Juni 2017, BCA mencatatkan kenaikan NPL kendaraan bermotor roda empat menjadi 1%.

Padahal, pada perode yang sama, rasio kredit bermasalah KKB kendaraan roda dua justru menurun menjadi 3,8%. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam tiga tahun terakhir.

Pada periode Juni 2014, BCA mencatatkan rasio NPL untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) roda dua sebesar 3,7%, lalu meningkat menjadi 3,8% pada Juni 2015, dan terus meningkat menjadi menjadi 4,4% pada Juni 2016.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai kenaikan rasio NPL pada segmen kendaraan roda empat bukan diakibatkan oleh penurunan daya beli masyarakat, melainkan dipicu oleh masalah administrasi nasabah baru yang belum terbiasa mengangsur cicilan bulanan.

“Itu naik karena banyak [nasabah] yang baru, masih suka terlambat bayar aja kok bukan macet beneran,” tuturnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Adapun, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan bahwa untuk meredam NPL, perseroan selalu memilah calon nasabah baru.

“Kami lebih hati-hati dalam penyaluran dan fokus kepada existing nasabah,” ujarnya.

Rasio kredit bermasalah BCA secara keseluruhan berada pada level 1,5% di akhir Juni 2017, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yakni 1,4%.

Adapun, penyaluran kredit BCA sepanjang enam bulan pertama tahun ini mengalami pertumbuhan dua digit. Nilai total outstanding kredit BCA per semester I/2017 mencapai Rp433,6 triliun meningkat sekitar 12% secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (Krizia P. Kinanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodlilah Muqoddam
Terkini