SIDANG TAHUNAN MPR: Doa Tifatul untuk Jokowi, Gemukanlah Badan Dia yang Terlihat Kurus

Bisnis.com,16 Agt 2017, 10:59 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Presiden Joko Widodo memberi salam sebelum menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)./ANTARA-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA — Rangkaian agenda dalam Sidang Tahunan MPR yang dipimpin oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan ditutup dengan pembacaan doa. Doa dibacakan oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring.

Dalam doanya, Tifatul menyampaikan harapan untuk perbaikan bangsa ke depan. Hal menarik dalam doa yang disamapikan Tifatul, terdapat harapan khusus untuk pemimpin negara Presiden Joko Widodo.

"Kami berdoa bagi presiden kami, gemukkanlah badan dia yang sekarang terlihat semakin kurus, padahal tekadnya masih membara untuk membangun negara. Kami melihat beliau kurang waktu untuk istirahat. Limpahi dia dengan kekuatan untuk menjalankan tugasnya."

Dalam doa itu, Tifatul juga menyampaikan harapannya agar bangsa Indonesia yang merayakan HUT Ke-72 pada Kamis (17/8/2017) tetap diberi keberkahan.

Berikut teks doa yang dibacakan Tifatul:

Ya Allah ya arhamarrohimin Tiada Kata yang pantas kami ungkapkan kecuali rasa syukur yang tiada tara kehadiratmu karena izin dan ridho-mu lah pada hari ini kami menyelenggarakan sidang tahunan MPR tahun 2017 dengan aman dan lancar bersyukur atas Nikmatmu yang melampaui batas harapan harapan kami bersyukur kami masih tetap kokoh bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia ini bersyukur atas kemerdekaan yang kau beri telah 72 tahun bangsa ini menghirup kebebasan dari belenggu penjajahan bersyukur atas jasa-jasa pejuang yang telah mengorbankan harta dan nyawa mereka membebaskan Tanah Air kami.

Ya Allah ampuni dosa-dosa para pejuang kemerdekaan yang telah gugur curahkanlah rahmatmu pada mereka balaslah jasa-jasa mereka dengan pahala yang berlipat ganda juga kepada orang-orang yang tidak kami kenal mereka yang telah berjasa sedikit atau Sebesar apapun untuk kemajuan bangsa Indonesia dan negara kami ya Allah kami mohon kepadamu ya Allah.

Ya Allah peliharalah dan rekatkan lah persatuan bangsa kami ini janganlah engkau cerai beraikan kami kokohkanlah ukhuwah diantara kami ya Allah ya Aziz ya Jabbar Ya Allah engkau adalah tuhan kami tiada Tuhan selain Engkau Ya Allah Kami hanyalah hamba-hamba-mu kami berlindung kepadaMu dari keburukan-keburukan dan kehilafan kami kami mengakui Ya Allah betapa banyak nikmat engkau kepada kami kami juga mengakui masih banyak lumuran dosa-dosa kami ampunilah kami Ya Allah maafkan kami sebab tidak ada yang bisa mengampuni kecuali engkau ya Allah.

Ya Allah apalah kami ini siapa lah kami ini di hadapanmu Ya Allah kami yang hina ini kami minta pertolongan kepada mu siang kau beri berjuta karunia malam kau lelapkan kami engkau limpahkan kesehatan dari sekian banyak yang tergeletak kesakitan engkau beri nikmat makan Di antara sekian banyak yang belum mendapat makan engkau tinggikan derajat orang-orang yang engkau hendaki kau hinakan orang-orang yang kau hendaki engkau berikan kekuasaan kepada orang yang kau kehendaki dan engkau cabut kekuasaan itu dari siapa yang kau kehendaki di tanganmu lah kunci-kunci kebaikan sungguh Engkau maha kuasa untuk menentukan

Ya Allah ya mutakabir berilah petunjuk kepada pemimpin-pemimpin kami bimbinglah mereka agar senantiasa Istiqomah di jalan-mu beri petunjuk ke lah Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo gemuk kan lah badan beliau Ya Allah karena kini terlihat semakin kurus padahal tekad beliau dalam membangun bangsa dan negara ini tetap membaca untuk maju terus agar menjadi bangsa yang adil makmur dan sejahtera Kami lihat beliau kurang waktu untuk beristirahat setiap hari pasti capek dan lelah limpahi lah beliau dengan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas curahkanlah hidayahmu jalan petunjuk yang lurus Kepada beliau kokohkanlah keimanan dan ketakwaan didada beliau tanamkanlah rasa sayang didada beliau kepada rakyat cinta kepada umat menghormati dan mencintai para ulama yang istiqomah sebab ulama itu adalah pewaris Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

Tuntunlah beliau agar tetap berlaku adil dalam memimpin negeri yang kami cintai ini bantulah presiden kami Allah dalam menghadapi permasalahan bangsa yang berarti ini di tengah persaingan dunia yang kejam dan kadang tanpa Rasa belas kasihan ditengah-tengah mahalnya pupuk garam berkurang sementara harapan rakyat untuk kemampuan negeri.

Ya Allah lindungilah wakil presiden kami Bapak Yusuf Kalla meskipun usia Beliau sudah tergolong tua tapi semangat beliau tetap membara bantulah para pemimpin lembaga anggota DPR DPD dan para menteri menteri badan-badan negara Ya Allah ya malikal Mulki hadirkanlah pemimpin-pemimpin negeri yang Sholihin pemimpin-pemimpin yang lebih takut kepada engkau ya Allah daripada takut kepada partainya yang lebih takut kepada dahsyatnya azab mu daripada jabatan di dunia ini ya Allah mulai dari Presiden Gubernur Walikota Bupati sampai kepala desa berilah bimbinganmu kepada pemimpin negeri ini agar amanah berlaku adil sesuai dengan perintah dan petunjuk-mu ya Allah di atas bumi yang tidak sejengkal pun melainkan milik mu ya Allah sadarkanlah mereka agar senantiasa bahwa jabatan ini adalah beban bukan kemuliaan amanah  bukan buat gagah-gagahan yang engkau tagih setelah di padang mahsyar pertanggungjawabannya

Ya Allah ya salam sadarkanlah kami se sadar sadarnya bahwa jabatan bukan untuk menjadikan kami Ria mentang-mentang genit sok paten atau sombong akan tetapi ini tanggung jawab berat kepada engkau dan kepada rakyat jauhkanlah kami ini dari penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi korupsi untuk Apa guna bandar setiap daging yang tumbuh dari barang yang haram maka neraka lah tempatnya di padang mahsyar pasti kau bertanya akan datang hari dimana mulut mulut dikunci kata tak ada lagi akan tiba masa tak ada suara dari mulut kita berkata tangan kita tentang apa yang dilakukannya berkata kaki kita kemana saja ia melangkah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini