Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini menembus kisaran 11%. Persentase itu sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang bisa naik tumbuh di angka hingga 12%.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sedikit penurunan perkiraan kredit sampai akhir tahun ini terjadi seiring dengan penyesuaian revisi rencana bisnis bank (RBB) pada akhir semester I/2017.
"Jadi, target kredit sedikit turun menjadi 11% karena banyak bank yang melakukan hapus buku," ujarnya setelah menghadiri Rapat Paripurna dengan agenda Pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2018 oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks DPR/MPR pada Rabu (16/8/2017).
Dia menyebutkan, hapus buku yang dilakukan oleh perbankan Indonesia sepanjang enam bulan pertama tahun ini sekitar Rp26 triliun.
"Cukup besar kan, itu pula yang menjadi penyebab pertumbuhan kredit sampai Juni 2017 terkesan melambat. Hal itu lebih disebabkan hapus kredit bermasalah dari buku, tetapi masih ditagih loh, sedangkan permintaan kredit baru masih jalan terus sih," katanya.
Sampai Juni 2017, pertumbuhan kredit perbankan melambat ke level 7,6% dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Persentase itu lebih rendah pertumbuhan Mei 2017 yang berada pada kisaran 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel