Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan modal ventura, PT Bahana Artha Ventura hingga akhir tahun ini menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan ultra mikro mencapai Rp500 miliar.
Bahana Artha Ventura bersama dua perusahaan BUMN lainnya, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), ditunjuk untuk menyalurkan program pemerintah, yakni pembiayaan bagi usaha ultra mikro. Program yang digelar oleh Kementerian Keuangan bersama Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat bawah.
Direktur Utama Bahana Artha Ventura (BAV) Supomo mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada usaha mikro yang layak mendapatkan pembiayaan tersebut, untuk memastikan dana yang digulirkan oleh pemerintah benar-benar dipakai untuk mengembangkan usaha mikro.
“Diharapkan dengan pembiayaan yang diberikan ini, pelaku usaha mikro bisa semakin mandiri dan tidak hanya tergantung pada bantuan sosial saja, ujar Supomo dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (17/8/2017).
Supomo menuturkan perseroan hingga saat ini telah menyalurkan program pembiayaan ultra mikro melalui lembaga keuangan mikro dengan pilot project menggunakan Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) senilai Rp50 miliar. Jumlah itu disalurkan kepada sekitar 25.000 nasabah mikro binaan KOMIDA.
Adapun pembiayaan ultra mikro tersebut diberikan kepada kelompok-kelompok usaha atau perorangan yang telah memiliki usaha atau akan memulai usaha dengan plafond maksimal Rp10 juta dengan tenor selama 50 minggu.
Supomo mengatakan saat ini pembiayaan tersebut telah dipakai untuk mengembangkan usaha, antara lain warung, usaha kerajinan, pertanian dan perkebunan, serta usaha dibidang makanan.
Untuk memastikan pembiayaan tersebut tidak macet, lanjut Supomo, setiap kelompok usaha harus melaporkan perkembangan usaha mereka setiap minggunya kepada lembaga keuangan mikro yang ditunjuk untuk menyalurkan pembiayaan tersebut. “Di sinilah BAV memberikan pendampingan kepada pelaku usaha ultra mikro,” katanya.
Dia berujar hingga akhir Agustus ini, pihaknya akan menyalurkan pembiayaan senilai Rp50 miliar kepada koperasi UGT Sidogiri dan senilai Rp10 miliar kepada koperasi Abdi Kerta Rahardja. Total nasabah yang dibidik mencapai sekitar 60.000 pelaku usaha.
Lebih lanjut, kata dia, dengan jaringan BAV yang saat ini sudah tersebar di 27 propinsi, pihaknya menargetkan akan memberikan pembiayaan hingga Rp500 miliar hingga akhir tahun ini.
Di sisi lain, Supomo menambahkan pihaknya juga turut berperan aktif dalam program Kementerian Sosial, yaitu penanggulangan kemiskinan, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) e-warong, dengan memberikan bantuan pembiayaan alat angkut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel