China Bakal Perluas Akses Pasar untuk Investor Asing di 3 Sektor Ini

Bisnis.com,18 Agt 2017, 12:35 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
China/Reuters

Bisnis.com, BEIJING – Pemerintah China akan lebih membuka sektor perbankan, asuransi, dan sekuritas bagi investasi asing.

Mengutip Reuters, seiring dengan kemungkinan penurunan investasi asing di China tahun ini, pemerintah China akan lebih terbuka terhadap investasi asing. Pernyataan tersebut telah beberapa kali dilontarkan pemerintah China dalam beberapa bulan terakhir ini.

Sebuah dokumen yang dipublikasikan di situs Dewan Negara pada Rabu (16/8/2017) menyatakan bahwa lebih banyak sektor akan dibuka untuk investor asing, termasuk manufaktur kendaraan energi baru, desain kapal, perawatan pesawat terbang dan transportasi kereta api. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai sektor yang akan dibuka tersebut.

Dewan Negara juga menegaskan bahwa industri perbankan, asuransi, dan sekuritas akan dibuka lebih lanjut untuk penanaman modal asing. Jadwal mengenai perubahan tersebut akan ditetapkan.

Pada Selasa, Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa investasi asing langsung ke China pada Januari-Juli menjadi 485,42 miliar yuan (72,66 miliar dolar Amerika Serikat) atau turun 1,2% dari tahun sebelumnya.

Bisnis asing di China dan juga pemerintah asing telah lama mengeluhkan kurangnya akses pasar dan kebijakan pembatasan yang bertentangan dengan janji China untuk membebaskan pasarnya.

Di sisi lain, pemerintah China juga akan memperbaiki perlindungan kekayaan intelektual bagi investor asing dan hukuman atas pelanggaran tersebut akan ditingkatkan.

Sebelumnya pada Senin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi izin penyelidikan atas dugaan pencurian kekayaan intelektual China dalam tindakan perdagangan langsung pertama oleh pemerintahannya terhadap Beijing.

Dewan Negara menyatakan bahwa China akan mengambil langkah untuk memastikan investor asing dapat dengan leluasa mengirimkan keuntungan investasi, termasuk keuntungan dan dividen, dari negara tersebut.

Lobi bisnis asing mengatakan peraturan yang lebih ketat di China mengenai arus modal keluar telah menimbulkan hambatan bagi perusahaan Eropa dan Amerika Serikat untuk mendapatkan uang dari luar negeri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini