Premi Netto Indonesia Re Tumbuh 25%

Bisnis.com,20 Agt 2017, 20:13 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) merealisasikan pertumbuhan bisnis 25% sepanjang semester I/2017.

Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane mengatakan sepanjang paruh pertama tahun ini pihaknya mampu merealisasikan kinerja positif.

Hingga Juni 2017, jelasnya, pihaknya mampu membukukan pertumbuhan premi netto atau premi retensi hingga 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Pada semester I/2017 ini premi netto kami meningkat sekitar 25%, jauh di atas pertumbuhan premi asuransi umum nasional yang tumbuhnya di bawah 5%,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia menilai Indonesia Re juga turut berkontribusi pada penurunan defisit transaksi berjalan pada kuartal II/2017. Defisit pada triwulan itu menjadi yang terendah dalam 3 tahun terakhir.

Data Bank Indonesia tentang Laporan Neraca Pembayaran Indonesia menunjukkan realisasi triwulan II/2017, neraca pembayaran transaksi berjalan di sektor tersebut defisit US$129 juta.

Pada periode tersebut, nilai ekspor jasa di bidang asuransi dan dana pensiun mencapai US$8 juta, sedangkan realisasi impor jasa sektor tersebut mencapai US$137 juta.

Defisit neraca pembayaran transaksi berjalan jasa asuransi dan dana pensiun paling rendah sebelumnya tercatat terjadi pada kuartal I/2016, yakni mencapai US$145 juta.

Sementara itu, bila dibandingkan kuartal II/2016, defisit neraca pembayaran Indonesia di sektor jasa ini menurun drastis sebab pada periode itu tahun lalu realisasinya mencapai US$186 juta.

“Mengenai kelanjutan tren penurunan defisit, saya belum bisa berkomentar banyak karena tidak punya data dari ketiga IPR lain. Kalau berdasarkan data Indonesia Re sendiri, saya bisa bilang bahwa data kami menunjang hipotesis tentang kelanjutan tren penurunan defisit,” ungkapnya.

Adapun, Indonesia Re sepanjang 2017 mematok target pertumbuhan premi bruto sekitar 27,66%. Target premi bruto stand alone, tidak termasuk anak usaha, ditetapkan Rp6 triliun sepanjang tahun ini.

Pada 2016, jelasnya, perusahaan pelat merah yang ditugaskan sebagai giant reinsurer nasional ini mampu merealisasikan premi bruto senilai Rp4,7 triliun atau tumbuh hingga 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini