Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara membukukan penguatan mingguan kelima pekan lalu, walaupun ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (18/8/2017).
Pada perdagangan Jumat, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 0,03% atau 0,02 poin di posisi US$78,20/metrik ton.
Sejak awal pekan lalu, batu bara telah menguat hingga 1,41 poin atau 1,09%. Ini merupakan penguatan mingguan batu bara untuk kelima kali berturut-turut.
Menguatnya harga komoditas ini di pasar Eropa ditopang oleh turunnya suplai dari China serta ekspektasi peningkatan permintaan di pasar regional.
“Turunnya pasokan dari China dan outlook peningkatan permintaan di Eropa turut menopang reli mingguan. Gelombang panas mendorong permintaan terhadap listrik, sehingga mengerek harga batu bara sejak akhir Juli hingga Agustus,” ungkap JBC Energy dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/8/2017).
“Walaupun dorongan jangka pendek ini diperkirakan tidak akan mendorong harga ke level tertinggi, masih ada waktu hingga kebutuhan batu bara kembali ke level normal,” lanjut mereka.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
18 Agustus | 78,20 (-0,03%) |
17 Agustus | 78,22 (+0,93%) |
16 Agustus | 77,50 (+1,39%) |
15 Agustus | 76,44 (-1,38%) |
14 Agustus | 77,51 (+0,52%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel