KABAR PASAR 22 AGUSTUS: Negosiasi Freeport Hampir Final, Stance BI Diperkirakan Bergeser

Bisnis.com,22 Agt 2017, 08:06 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas di tambang Freeport, Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai negosiasi Freeport dan Pemerintah yang hampir final menjadi topik utama pada sejumlah media cetak hari ini, Senin (21/8/2017).

Berikut ringkasan sejumlah topik utama di media nasional hari ini:

Negosiasi Freeport Hampir Final. Setelah sekian lama bertahan dengan opsi divestasi hanya 30%, PT Freeport Indonesia akhirnya ‘tunduk’ kepada Pemerintah Indonesia untuk melepas 51% saham. (Bisnis Indonesia)

Stance BI Diperkirakan Bergeser. Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2017 yang jauh dari harapan dan perbaikan stabilitas makro akan menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam memutuskan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini, Selasa (22/8). (Bisnis Indonesia)

Serapan Anggaran Perlu Dikebut. Pemerintah diminta mempercepat penyerapan anggaran, terutama di daerah dan menjaga kestabilan tarif energi untuk menopang kinerja ritel nasional yang hanya tumbuh 3% selama JanuariJuli 2017.

Revisi Dilaksanakan Tahun Depan. Revisi ambang batas pajak pertambahan nilai (PPN) dan penyesuaian tarif pajak penghasilan atau PPh fi nal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah baru direalisasikan tahun depan. (Bisnis Indonesia)

Bursa Asia Pasifik DOminasi IPO Dunia. Pasar modal global bergerak dinamis, meski ekonomi dunia berjalan melambat. Satu indikasinya adalah, jumlah dan nilai initial public offering (IPO) di pasar global memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. (Kontan)

Menkeu: Harga BBM, LPG, & Listik Tak Naik di 2018. Satu tahun menjelang tahun politik yaitu Pilpres 2019, pemerintah berjanji tidak akan menaikkan tariff listrik, harga bahan bakar minyak bersumsidi, dan harga elpiji 3 kilogram. Kepastian itu dikatakan karena alokasi subsidi energy sebesar Rp103,4 triliun pada tahun depan dinilai cukup. (Kontan)

Cukai Naik Tak Baik bagi Kesehatan Emiten. Pemerintah berencana mengerek tariff cukai hasil tembakau tahun depan. Meski belum pasti besarannya, pasar saham langsung meresposn negatif rencana kenaikan tariff cukai hasil tembakau tersebut. (Kontan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini