Pedagang Keluhkan Harga Bibit Ternak

Bisnis.com,22 Agt 2017, 20:40 WIB
Penulis: Herdi Ardia
Peternak menggiring sapi dagangannya di Pasar Hewan/ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Kabar24.com, BANDUNG - Sejumlah pedagang hewan kurban di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan harga bibit ternak yang mahal.

Pasalnya, kondisi tersebut akan membuat nilai jual hewan kurban yang ikut menjadi melonjak.

Salah seorang pedagang hewan kurban Ade Sunarya mengatakan, tahun lalu harga sapi Rp17,5 juta dan tahun ini naiknya menjadi Rp18,5 juta.

Kondisi tersebut berdampak pada harga jual hewan kurban menjadi lebih mahal dibandingkan tahun lalu.

"Otomatis kalau bibit naik, maka harga sapi untuk hewan kurbanpun akan naik. Tapi ternyata masyarakat tetap antusias untuk membelinya," katanya, kepada wartawan, Selasa (22/8/2017).

Menurutnya, saat ini tak sedikit masyarakat masyarakat yang mulai menanyakan hewan kurban. Kemungkinan besar permintaan dan penawaran terhadap hewan kurban akan mengalami peningkatan pada H-5 Iduladha. Dari persediaan hewan yang dimilikinya berjumlah 31 ekor sapi, saat ini tinggal 7 ekor sapi yang tersisa dan dua ekor sapi.

Harga jual sapi di tempatnya yang paling mahal mencapai Rp26-27 juta dengan bobot mencapai 5 kuintal. Sementara itu untuk sapi harga Rp21 juta memiliki bobot sekitar 4 kuintal.

"Sapi-sapi yang saya jual merupakan sapi lokal yang dikirim dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," sebutnya.

Sementara itu, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan sebanyak 30.000 label sehat untuk hewan kurban. Selain itu juga disiapkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bagi hewan yang akan dijual ke luar KBB.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Unang Husni Tamrin mengatakan, total 30.000 label sehat itu terdiri dari 25.000 untuk domba dan 5.000 untuk sapi. Label itu akan disebar guna memastikan hewan kurban yang dijual di sejumlah depot hewan kurban cukup umur dan terbebas dari penyakit.

"Untuk tahun ini kami menyiapkan 30.000 label sehat hewan yang nantinya disebar ke seluruh wilayah KBB," tuturnya.

Dirinya ingin hewan yang dikurbankan memiliki kriteria yang Halal, Aman, Utuh, dan Sehat, (HAUS). Untuk itu pihaknya juga akan menerjunkan tim yang terdiri dari 40 orang untuk memeriksa sentra hewan kurban yang dijual belikan di masyarakat.

Unang menyebutkan tahun lalu hewan kurban yang tercatat di KBB untuk domba ada 18.432 ekor, kambing 30, sapi 2.260, dan kerbau 42. Sementara untuk tahun ini pihaknya menyiapkan sebanyak 25.000 hewan kurban.

"Kami memprediksi tahun ini ada kenaikan hewan kurban antara 5-10% dibandingkan tahun lalu," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini