Selidiki dan Berantas Kelompok Macam Saracen Hingga ke Akar

Bisnis.com,24 Agt 2017, 14:03 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota dewan meminta aparat terkait mengusut tuntas jaringan penyebar konten negatif berbau SARA di media sosial pasca diringkusnya kelompok Saracen.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, kelompok tersebut jelas memiliki tujuan mengacaukam keamanan negara dan mengganggu stabilitas Indonesia. 

“Saya berharap proses ini bisa berlanjut dan mereka akan mendapatkan hukuman yang maksimal. 

"Namun, jangan hanya berhenti di pemain lapangannya saja. Saracen ini tidak bekerja secara sendirian, mereka ada yang membiayai ada yang menyuplai isi, ada yang membuat konsep materi. Ini berkaitan bermacam level. Saya harapkan polisi dapat bertindak cepat membongkar habis seluruh jaringan,” katanya di gedung parlemen, Kamis (24/8/2017).

Dia mengingatkan, konflik di Suriah dan Libya terjadi karena adanya dikotomi warga yang berbau SARA. Dia menyebut, jangan sampai Indonesia menuju ke arah sana.

“Jangan kita jadi Irak atau Suriah yang sama suadaranya sendiri saling membunuh. Jangan sampai kebencian disebarluaskan di medsos oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ujar politisi Golkar itu.

Menurutnya, dalam memnuntaskan masalah ini bukan tanggungjawab kepolisian saja. Dia berharap dari Kominfo, BIN, dan semua pihak terkait bisa bekerjasama membongkar jaringan ini hingga ke akarnya. 

Dia menyebut, pihak BIN sudah menyampaikan bahwa ada lagi kelompok yang sama yang sedang diburu. Dia mengatakan, masalah seperti ini cepat membakar emosi masyarakat  dengan akses informasi yang kurang.

Dia menambahkan, kelompok macam Saracen harus dihentikan karena mereka memanfaatkan momen politik seperti pilkada dan pemilu untuk memperucing kebencian antarsesama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini