BUMDes Diklaim Bisa Hasilkan Net Profit Hingga Rp75 T

Bisnis.com,24 Agt 2017, 20:44 WIB
Penulis: Thomas Mola
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Eko Putro Sandjojo menyampaikan paparannya saat rapat kerja dengan Komisi V di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo memerkirakan jika seluruh badan usaha milik desa (BUMDes) dikonsolidasikan dengan baik bakal menghasilkan net profit hingga Rp75 triliun per tahun.

BUMDes, menurutnya, harus memiliki model bisnis yang tepat sesuai dengan potensi desa masing-masing. "Sudah ada dalam beberapa bulan ini BUMDes bisa menghasilkan Rp100 juta lebih per bulan. Nah, setahun kan Rp1,2 miliar. Kalau Rp1 miliar saja setiap BUMDes per tahun, 75.000 BUMDes saja kalau dikonsolidasikan itu akan menghasilkan net profit Rp75 triliun. Ini belum ada BUMN yang punya net profit Rp75 triliun. Indonesia negara besar, harus dikonsolidasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/8/2017).

Eko menambahkan, terdapat BUMDes yang saat ini telah dibantu beberapa perusahaan BUMN. Adapun BUMDes ini nantinya didorong untuk menjadi penyalur hibah dan barang bersubsidi seperti gas, sembako, dan pupuk. Menurutnya, jika hal tersebut berjalan, keuntungan Rp100 juta per bulan bagi BUMDes bukan lagi menjadi hal sulit.

Dia melanjutkan kesuksesan BUMDes juga bergantung pada bisnis model yang diterapkan. Desa Ponggok misalnya, dengan merubah bisnis model BUMDes-nya, berhasil meningkatkan penghasilan dari Rp10 juta per tahun menjadi Rp6,3 miliar per tahun.

"Tahun lalu (penghasilan) Rp10,3 miliar. Padahal dana desa tahun lalu Rp600 jutaan saja. Jadi desanya sudah mandiri," paparnya.

Di sisi lain, Eko mengatakan perlu adanya kerja sama semua pihak dalam mengawal program pemerintah seperti halnya dana desa. Menurutnya, persoalan penyelewengan dana desa bukan terletak pada program, melainkan persoalan mental korup yang harus diperangi.

"Jika ada kegaduhan adalah menunjukkan bahwa kita serius. Kita tidak main-main mengatasi adanya penyelewengan dana desa," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini