IHSG Melemah di Sesi I, Saham TRAM & RIMO Paling Aktif

Bisnis.com,24 Agt 2017, 13:19 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Papan monitor menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (27/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah hingga akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (24/8/2017).

IHSG melemah 0,39% atau 22,88 poin ke level 5.891,14 di akhir sesi I, setelah dibuka cenderung flat dengan hanya menguat 0,07 poin ke di posisi 5.914,10.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.890,92 - 5.916,82. Sebanyak 134 saham menguat, 169 saham melemah, dan 256 saham stagnan dari 559 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama yang melemah 0,94%, disusul sektor aneka industri yang melemah 0,56%.

Adapun dua sektor lainnya melemah, yaitu sektor perdagangan dan tambang yang turun masing-masing 0,42%, sedangkan sektor pertanian stagnan.

Vice President of Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya merinci pergerakan saham hingga akhir sesi I, seperti dikutip dari risetnya yang diterima siang ini, sebagai berikut: 

Sektor Penggerak:

Tambang (+0,42%)

Perdagangan (+0,42%)

Konsumer (-0,94%)

Aneka industri (-0,56%)

Finansial (-0,54%)

Top gainers:

OKAS @180 (+31,39%)

DGIK @80 (+26,98%)

TALF @320 (+16,79%)

TRAM @172 (+16,22%)

SONA @2.000 (+14,29%)

Top losers:

ALKA @360 (-24,05%)

HDFA @200 (-12,28%)

SDRA @800 (-10,61%)

PGLI @99 (-10,00%)

BMAS @400 (-8,68%)

Saham Teraktif (Nilai):

TRAM @172 (207,17 miliar)

RIMO @348 (118,98 miliar)

BNLI @765 (106,23 miliar)

ANTM @750 (102,16 miliar)

UNTR @30.250 (96,78 miliar)

Saham Teraktif (Volume):

TRAM @172 (1,28 miliar)

MYRX @129 (563,26 juta)

DGIK @80 (360,89 juta)

RIMO @348 (341,62 juta)

BUMI @272 (272,13 juta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini