Kinerja Semester I/2017, Laba ADRO Naik 82,12%

Bisnis.com,28 Agt 2017, 22:43 WIB
Penulis: Lukas Hendra TM
Presdir PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir (kedua kiri), Direktur Julius Aslan (kiri), Direktur Korporasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Mohammad Irfan (kedua kanan), dan EVP Corporate Kuswardono, berbincang di sela-sela penandatanganan kerja sama Fasilitas Bank Garansi sebesar 183.500.000 US dolar di Jakarta, Jumat (14/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mencatatkan kenaikan laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 82,12% menjadi US$222,39 juta pada Semester I/2017 dari US$122.11 juta pada Semester I/2016.

Presiden Direktur & CEO ADRO Garibaldi Thohir mengatakan di tengah ketidakpastian pasat batu bara perseroan tetap yakin fundamental jangka anjang dari pasar tersebut yang didukung oleh perkembangan di Asia.

“Kami terus berfokus pada keunggulan opersional dan efisiensi biaya di ketiga pilar pertumbuhan perusahaan dalam rangka menyeimbangkan karakteristik batu bara yang siklikal,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (28/8/2017) malam.

Dari upaya tersebut, lanjutnya, perseroan memiliki posisi keuangan yang semakin kuat dan tetap bertahan di jalur yang tepat untuk menghassulkan laba fundamental yang solid dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Peningkatan laba itu ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha yang naik 32,48% menjadi US$1,55 miliar pada paruh pertama tahun ini dari US$1,17 pada paruh pertama tahun lalu.

Perseroan mengungkapkan dalam periode tersebut harga jual rata-rata (average selling price/ASP) naik 42% akibat membaiknya fundamental pasar batu bara dengan dukungan penguatan harga batu bara global yang menyebabkan kenaikan ASP bagi Adaro.

Kenaikan ASP tersebut akhirnya mendorong kenaikan pendapatan usaha perseroan. Dari jumlah tersebut, divisi pertambangan dan perdagangan batu bara menyumbang 93% dari total pendapatan usaha.

Pada paruh pertama tahun ini, produksi batu bara perseroan mencapai 25,13 juta ton dengan penjualan batu bara sebanyak 25,27 juta ton. Selain itu, rasio pengupasan lapisan tanah penutup (stripping ratio) hanya 4,45x atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 4,85x. Penurunan stripping ratio tersebut disebabkan cuaca hujan lebat di wilayah opersi yang berlanjut sampai dengan kuartal II/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini