Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank papan atas yang terkena dampak terkecil dalam pergeseran satelit Telkom-1. Hanya 1,3% anjungan tunai mandiri (ATM) yang offline dari total hampir 25.000 ATM yang dimiliki bank pelat merah itu.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan dari 321 ATM yang offline, saat ini tinggal 100 ATM yang terkena dampak dari pergeseran satelit Telkom 1.
"Jadi ATM kami yang offline itu 321 ATM itu setara 1,3% dari jumlah ATM kami yang mencapai 25.000 unit. Tapi, sudah kami alihkan jaringan dan tinggal 100 ATM yang offline,, " ujarnya di Jakarta, Senin (28/8/2017).
Dia menyampaikan, BRI tidak terdampak banyak terhadap pergeseran satelit Telkom 1 karena saat ini sebagian sudah migrasi ke satelit milik pribadi, BRIsat, yang dilancarkan pada 2016.
"Kami sudah migrasi 11.000 ATM ke BRIsat, jadi tinggal 14.000 ATM yang tersambung ke satelit lain atau fiber optik. Tahun depan akan kami migrasi ke BRIsat semua," terangnya.
Bank pelat merah itu menginvestasikan dana sebesar Rp3,3 triliun untuk membeli dan meluncurkan satelit BRIsat pada tahun lalu. Dana tersebut akan balik modal pada 2023.
Menurut Corsec BRI, Hari Siaga Amijarso, investasi satelit memang terbilang mahal. Namun, sambungnya, memiliki satelit lebih efisien dibandingkan dengan menyewa, karena masa terlaku satelit bisa mencapai 18 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel