Indonesia Kecam Serangan Bersenjata di Rakhine State

Bisnis.com,30 Agt 2017, 07:04 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Anak-anak Muslim Rohingya di desa U Shey Kya, pinggiran Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar (27/10/2016)./Reuters-Soe Zeya Tun

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia mengecam serangan kelompok bersenjata terhadap pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada 25 Agustus 2017 silam.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam siaran pers menuliskan, serangan kelompok bersenjata pada 25 Agustus 2017 silam mengharuskan ratusan orang mengungsi. Tidak hanya itu, serangan tersebut juga menyebabkan putaran kekerasan baru.

“Indonesia mengecam serangan kelompok bersenjata kepada pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada 25 Agustus 2017 yang telah mengharuskan ratusan mengungsi dan menyebabkan putaran kekerasan baru,” demikian tulis Kemenlu dalam siaran pers pada Selasa (29/8/2017).

Kementerian menambahkan, Indonesia juga menyesalkan adanya korban baik korban jiwa maupun luka-luka dalam serangan bersenjata tersebut.

Terkait dengan serangan tersebut, Indonesia berharap pemerintah Myanmar segera mengambil langkah-langkah yang dapat memulihkan keamanan dan memberikan perlindungan kemanusiaan.

Indonesia juga, tulis Kemenlu, mendorong semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan, memberikan kontribusi terhadap pemulihan keamanan, dan menghormati hak asasi manusia bagi masyarakat di Rakhine State – termasuk masyarakat muslim.

“Situasi di Rahkine State sangat kompleks. Kerja sama semua pemangku kepentingan diperlukan agar perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan inklusif, dapat dilakukan di Rakhine State,” tulis Kemenlu.

Siatuasi yang damai, aman dan Stabil di Myanmar  termasuk di Rakhine State, lanjut Kemenlu penting untuk mendukung terjaganya stabilitas di ASEAN dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan. 

Indonesia, tulis Kemenlu, akan melanjutkan kerjasama dengan Myanmar dalam proses rekonsiliasi, demokratisasi dan pembangunan inklusif, termasuk upaya implementasi  rekomendasi laporan Kofi Annan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini