Presiden Jokowi: Pangan Bisa Menjadi Panglima, Bukan Politik, Bukan Hukum

Bisnis.com,06 Sep 2017, 19:03 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji & Arys Aditya
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Rektor IPB Herry Suhardiyanto (kedua kanan) melambaikan tangan kepada mahasiswa saat sidang terbuka di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/9)./ANTARA-Arif Firmansyah

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa seluruh negara nantinya akan berebut sumber daya pangan, energi, dan air sehingga negara dengan kekuatan sumber daya alam yang mumpuni akan menjadi rebutan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka Dies Natalis Ke-54, di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/9/2017).

Menurutnya, negara tanpa logistik yang mencukupi negara ini akan mudah dikalahkan, mudah ditundukkan.

“Ke depan bukan politik lagi yang menjadi panglima, mungkin bukan hukum lagi yang jadi panglima, tetapi pangan bisa menjadi panglima nantinya. Siapa yang memiliki pangan, dia yang akan mengendalikan,” kata Presiden.

Presiden Jokowi juga sempat menyentil fenomena banyaknya mahasiswa IPB yang banyak bekerja di perbankan.

"Mahasiswa IPB banyak yang kerja di bank. Saya cek direksi-direksi perbankan BUMN itu yang banyak dari IPB, manajer tengah yang banyak berasal dari IPB. Terus yang mau jadi petani siapa?" kata Jokowi yang disambut tawa hadirin.

Meski setengah bercanda, Jokowi juga menyesalkan hal tersebut. Pasalnya, dia menilai IPB memiliki kemampuan untuk mempersiapkan petani dalam persaingan global seperti penguatan industri beni, aplikasi industri, penggilingan dan pengolahan.

Dia menyebutkan, IPB sebagai penghasil ahli pertanian itulah yang nantinya akan terjun ke masyarakat dan bisa membawa pertanian menjadi moderen. Untuk itu, dia mengimbau mahasiswa IPB untuk mau terjun ke sawah dan pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini